TEMPO.CO, Jakarta - Bekas anggota Tim Asistensi Proyek Hambalang Paul Nelwan mengatakan seorang pria yang mengaku menantu Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pernah meminta agar PT Pembangunan Perumahan diloloskan dalam prakualifikasi proyek Hambalang.
Permintaan itu datang setelah PT PP didiskualifikasi oleh panitia lelang proyek Hambalang. "Dia mengakunya anak menantu Sudi," kata Paul saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Senin, 14 April 2014. (Baca: KPK Gali Peran Menantu Sudi Silalahi di Hambalang)
Menurut Paul, saat itu Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram meminta dia mengantarkan pria yang mengaku sebagai menantu Sudi tersebut menghadap Ketua Panitia Lelang Wisler Manalu di ruangannya di kantor Kementerian Olahraga. Ketika dimintai konfirmasi, Sudi membantah keluarganya terlibat dalam proyek Hambalang.
Wafid, kata Paul, meminta dia membantu pria itu agar PT PP diloloskan dalam prakualifikasi. "Saya pertemukan dengan Pak Wisler. Pak Wisler ngomong apa adanya, gugurnya PT PP di forum. 'Kalau saya dipaksa meloloskan, malam ini juga saya mundur,'" kata Paul seusai sidang, menirukan ucapan Wisler saat itu. (Baca pula: Ibas Mengaku Siap Bersaksi di Kasus Hambalang).
Pertemuan itu sendiri, kata Paul, berselang beberapa hari setelah dirinya bertemu seorang perempuan yang mengaku tante Andi Mallarangeng di rumah dinas Andi. Tante Andi saat itu juga meminta dia membantu agar PT PP diloloskan dalam lelang prakualifikasi proyek Hambalang. Padahal, PT PP sudah didiskualifikasi karena dianggap tak layak menggarap proyek Hambalang.
KHAIRUL ANAM