TEMPO.CO, Bojonegoro - Sejumlah warga Kota Bojonegoro terjangkit virus herpes, sejenis penyakit kulit, dua-tiga pekan terakhir ini. Ciri-cirinya, terdapat bintik-bintik pada kulit yang sekilas seperti kudis. Rasanya gatal, panas, terutama jika sudah merata di tubuh. Warga menyebut ini penyakit yang menjengkelkan karena herpes juga menyerang wajah. “Wajah jadi bopeng, terlihat celemong,” kata Dedy, 34 tahun, warga Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, kepada Tempo, Senin, 14 April 2014.
Juru bicara Dinas Kesehatan Bojonegoro Suharto mengatakan ada dua jenis penyakit herpes, yakni herpes simplex dan herpes zoster. Herpes simplex cenderung menyerang wajah, mata, dan kadang tenggorokan. Sedangkan herpes zoster kadang memicu infeksi di daerah sekitar genetikal atau kelamin.
Penyakit herpes, kata Suharto, menjangkiti mereka yang kurang menjaga kebersihan. Di Kota Bojonegoro masih terdapat rawa dan kolam yang airnya dari Bengawan Solo. Air kotor ini membawa virus herpes. Cuaca yang tidak stabil mendekati pancaroba, panas, dan hujan, diduga menjadi media penularan penyakit kulit ini. “Mesti dijaga kebersihannya.” Menurut dia, virus herpes bisa aktif kembali sewaktu-waktu, terutama pada saat pancaroba.
Penyakit ini mudah menular. Amin, penderita herpes di Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota, mengatakan tertular herpes dalam tiga hari. “Cepat sekali menular,” kata pensiunan pegawai negeri sipil di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro itu.
Namun, penyakit ini mudah diobati. Menurut Suharto, obat-obatan untuk penangkal penyakit ini mudah ditemukan di apotek dan toko obat. Warga jarang mengobati herpes ke dokter. Mereka mengobati penyakit dengan salep, obat gatal, dan juga berupa minyak gosok. “Kami obati sendiri,” ujar Amin.
SUJATMIKO