TEMPO.CO, Subang - Ratusan warga Desa Dawuan Kidul, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang menghentikan semua truk pengangkut pasir yang melintasi desanya. "Kami sudah kehabisan kesabaran," kata Ketua Dusun Sukajaya, Oyan Sofyan Sauri, saat ditemui di lokasi aksi pemblokiran, Sabtu malam, 12 April 2014.
Tempo yang merekam aksi di lokasi kejadian, menyaksikan warga menghalangi semua truk pengangkut pasir yang datang dari arah Desa Cisampih dan Jambelaer. Kedua tempat ini menjadi lokasi penambangan pasir yang diduga ilegal beroperasi.
Aksi dilakukan karena kondisi jalan hancur dan sama sekali tak ada perhatian dari para pengusaha pasir. Setiap hari, ada puluhan hingga ratusan truk pengangkut pasir yang melebihi tonase yang melewati jalan kabupaten yang melintasi Desa Jambelaer, Cisampih, Dawuan Kidul dan Dawuan Kaler.
"Sebelumnya mereka berjanji membantu perbaikan jalan secara permanen, tapi, nyatanya tidak," ujar seorang tokoh pemuda, Ade. Ia menyebutkan, aksi sebelumnya juga dilakukan tapi, responnya nihil. "Makanya kami kembali turun ke jalan."
Aksi penyanderaan dan pemblokiran jalan tidak akan dihentikan jika para pengusaha penambangan pasir tak mau menempati janjinya memperbaiki jalan secara permanen.
Jika jalan sudah bagus, para pengusaha harus menggunakan kendaraan truk engkel untuk mengangkut pasirnya.
"Andaikata kedua tuntutan warga telah dipenuhi, silakan usaha jalan kembali," ujar Dede yang menyayangkan tidak hadirnya pengusaha pemilik usaha galian pasir.
NANANG SUTISNA
