TEMPO.CO, Bandung - Rumah mertua terduga penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Desy Ariyani, di Jalan Pasirkaliki terlihat sepi saat dikunjungi Tempo, Senin, 31 Maret 2014. Rumah Nina, ibu Swara Mahardika alias Dikdik, kosong sejak Jumat pekan lalu.
Pedagang warung di sebelah rumah itu menyatakan belum belum melihat orangtua Dikdik maupun adik Dikdik. “Saya juga enggak tahu mereka ada di mana,” ujar wanita yang enggan disebutkan namanya. (Baca juga: Masih Labil Penculik Bayi Belum Diperiksa Polisi)
Adik ipar Nina, Icu, yang ditemui di rumah nenek Dikdik, pun tidak tahu menahu kemana Nina pergi. “Aduh, saya enggak tahu ibu ke mana. Mungkin dia lagi ngurus anak. Soalnya kan dia kerjanya ngasuh anak gitu,” ujar Icu.
Icu, 39 tahun, mengaku jarang melihat adik Dikdik karena dia sering menginap di tempat temannya. Ada pun kakak perempuan Dikdik, Winna Khameswari, sudah tidak tinggal lagi di rumah itu karena ikut suaminya ke Bekasi.
Ketua RT di rumah mertua Desy, Okin Sodikin, 62 tahun, mengaku sempat mengobrol dengan Nina sebelum dia pergi. “Ibunya syok waktu denger menantunya seperti itu, yang jelas keluarganya merasa ditipu oleh dia (Desy),” ujar Okin.
Okin pun terkaget-kaget mendengar pemberitaan sepekan terakhir. Pasalnya, baik Dikdik maupun Desy tidak pernah terlihat mencurigakan. Keduanya selalu berlaku sopan dan ramah pada tetangga.
Desy merupakan terduga penculik bayi RS Hasan Sadikin pada Selasa, 25 Maret lalu. Kasus penculikan bayi pasangan Toni Manurung-Lasmania, yang mencuat sepekan ke belakang, ini sempat membuat warga Bandung geger. Selang tiga hari dari aksi nekat tersebut, polisi berhasil menciduk Desy di tempat kosnya, di Gang Junaedi.
FATHIMAH SALMA ZAHIRAH
Berita lain:
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Filosofi Jawa Kuno Tujuh Bulanan Arumi Bachsin
Yenny Wahid: Ubah Kata Cina Tak Hapus Diskriminasi