TEMPO.CO, Bandung - Seorang ibu satu anak, Sugiyarti, membakar diri di rumahnya di Gang Perikanan II RW 05 Kelurahan Pelindung Hewan, Kota Bandung, Sabtu 15 Maret 2014. Wanita 46 tahun itu kini tergolek dalam kondisi kritis penuh luka bakar di Rumah Sakit Imanuel, Bandung.
Sekretaris RW 05 Dedi Supriadi menuturkan, peristiwa terjadi saat hujan deras sekitar pukul 17.00 WIB. Korban membakar diri di warung milik ibunya, Ngadiyem (64 tahun), di bagian depan rumah di penggalan gang RT 04.
"Yang menemukan ibunya sendiri. Khawatir api merembet ke minyak tanah dan gas melon jualan di warung, tubuh korban didorong ke luar rumah, ke gang,"ujar Dedi di lokasi kejadian, Sabtu 15 Maret 2014. Sugiyarti tinggal terpisah dari suaminya, Hadi, yang tinggal di Kopo.
Saat terjatuh di gang, korban ditemukan seorang pedagang tahu keliling yang tengah melintas dan langsung berteriak meminta bantuan warga. "Hujan dan siraman dua ember air tak mempan. Api baru padam setelah tubuh korban ditutup selimut,"kata Dedi.
Tubuh Sugiyarti yang semula dalam posisi telungkup lalu dievakuasi ke halaman kantor RW 05 lalu dilarikan ke RS Imanuel. "Dari baunya, diduga korban mengguyur diri dengan minyak tanah dari ubun ubun lalu dibakar,"kata Dedi.
Sugiyarti mengalami luka bakar mulai bagian ubun-ubun, punggung, dada, dan perut. Batas perut bawah hingga kaki masih utuh. "Yang paling parah luka bakar di kepala, rambut habis, tengkorak kelihatan. Mata dan hidungnya seperti meleleh,"kata Dedi.
Menurut Dedi dan salah satu tetangga, Mahmud, korban sudah mengalami depresi sejak pindah ke RT 04 lima tahun lalu. Mereka tak tahu pemicu depresi korban. "Hari Rabu (12 Maret 2014) dia (Sugiyarti) minum cairan pembersih lantai. Tapi ketahuan ibunya dan selamat,"kata dia.
Sugiyarti tinggal terpisah dari suaminya, Hadi. Di rumah dia tinggal hanya dengan Ngadiyem, dan putirnya, siswi kelas 1 sebuah SMK di Bandung. Sejak Rabu itu, para tetangga dan petugas RT berupaya ikut mengawasi Sugiyarti agar tak nekat. "Tapi sore tadi, pas hujan, rupanya si Mbak nekat lagi,"kata dia.
Pantauan Tempo, gerbang warung dan rumah keluarga korban di RT 04 tertutup rapat. Ngadiyem dan putri korban masih syok. Kepolisian yang baru mengendus kasus Sugiyarti malam harinya tengah meminta keterangan saksi-saksi di kantor RW 05. Kasus ditangani Polsek Astana Anyar Kota Bandung.
ERICK P. HARDI
Terpopuler :
Pejabat Malaysia Bantah MH370 Dibajak
Sistem Komunikasi MH370 Sengaja Dimatikan
Sinisnya Ruhut: Jokowi Anak Kos Kok Nyapres?