Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Staf Bulog Ditangkap Saat Selundupkan 5 Ton Raskin

image-gnews
Sejumlah buruh mengangkut beras raskin yang mulai didistribusikan hari ini di gudang Bulog, Sub Divre malang-Pasuruan desa Kebonagung, Malang, Jawa Timur, (26/1). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah buruh mengangkut beras raskin yang mulai didistribusikan hari ini di gudang Bulog, Sub Divre malang-Pasuruan desa Kebonagung, Malang, Jawa Timur, (26/1). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Pamekasan - Aparat Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, menggagalkan upaya penyelundupan 5 ton beras untuk warga miskin (raskin) milik warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pagantenan. Polisi juga berhasil meringkus dua otak pelaku penyelundupan raskin tersebut. Masing-masing atas nama Musa diketahui sebagai Satuan Kerja (Satker) Bulog dan Khairul Kalam, aktivis LSM Badan Intelijen Anti-Korupsi di Pamekasan.

"Truk yang dipakai mengangkut raskin juga kami amankan," kata Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan Ajun Komisaris Siti Maryatun, Rabu, 12 Maret 2014.

Menurut Maryatun, terungkapnya kasus penyelundupan raskin ini setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan menerjunkan tim dari unit tipikor ke lokasi penyelundupan. "Ternyata benar, kami langsung amankan," ujarnya.

Dari hasil penyidikan, ujar dia, sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa malam, 11 Maret 2014, truk dengan nomor polisi W-9430-C yang dikemudikan oleh Suprapto, warga Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, keluar dari gudang Bulog dengan muatan 5,4 ton raskin menuju Desa Bulangan Timur.

Agar tidak mencurigakan, seorang Satker Bulog bernama Musa mengawal di belakang. Namun, sesampainya di Desa Plakpak, ada yang mengarahkan truk untuk belok arah lewat Kecamatan Pakong. "Raskin dibawa ke sebuah gudang milik Hadi yang disewa tersangka Khairul Kalam," ia menerangkan.

Rencananya, beras yang masih terbungkus zak bermerek Bulog hendak diganti dengan zak polos di gudang tersebut. Namun, belum sempat diganti, petugas dari Polres Pamekasan datang dan menangkap para pelaku.

Maryatun menambahkan, selain Khairul dan Musa, polisi juga menangkap sopir truk, Suprapto, warga Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan; Tuki, warga Desa Bulangan Timur; serta empat kuli yang bertugas mengganti zak. Sedangkan Hadi yang merupakan pemilik gudang serta Kepala Desa Tebul Timur hanya menjadi saksi.

Bagaimana raskin bisa keluar dari gudang Bulog? Kepala Desa Bulangan Timur Hosnul Khotimah mengatakan awalnya tersangka Tuki mendatanginya di kantor kecamatan. Tuki meminta Hosnul untuk menandatangani surat serah-terima raskin. Awalnya Hosnul menolak. Namun, karena di bawah paksaan, kepala desa perempuan ini akhirnya bersedia menandatangani berkas tersebut. "Karena dipaksa makanya saya tanda tangan, katanya beras akan segera dikirim," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, hingga dua hari kemudian, Hosnul melanjutkan, raskin untuk warganya tidak kunjung datang. Akhirnya Hosnul menelepon Bulog. Dan menurut data Bulog, beras sudah dikirim. "Tahu-tahu saya dapat informasi, raskin itu sudah diamankan di Polres," katanya lagi.

Adapun Khairul Kalam dan Musa, dua tersangka utama penyelundupan raskin, terancam pidana 20 tahun penjara. Keduanya akan dikenakan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Perubahan UU Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

MUSTHOFA BISRI

Terpopuler:
Bos Sido Muncul Tergugah Ketabahan Orang Tua Ade
Siapa Bimo Putranto, Eks Tim Sukses Jokowi  
Asap Tebal, Ribuan Siswa di Bukittinggi Diliburkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste, Buwas: Dijual Rp 20.000 per Kilogram

10 Februari 2023

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso melakukan pemeriksaan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste, Buwas: Dijual Rp 20.000 per Kilogram

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan ada penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste.


5.000 Ton Beras di Teluk Bintan Gagal Diselundupkan

18 Mei 2018

ilustrasi beras
5.000 Ton Beras di Teluk Bintan Gagal Diselundupkan

Dua kapal kargo asing, kapal MV Alkar Trust dan MV Kar Trust, berusaha menyelundupkan 5.000 ton beras di perairan Teluk Sebong Bintan.


Kapolri Minta Beras Hasil Penangkapan di Kalsel Dikembalikan

8 Januari 2018

Petugas kepolisian melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 7 Oktober 2016. Dalam penggerebekan ini ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Kapolri Minta Beras Hasil Penangkapan di Kalsel Dikembalikan

Tito meminta pihaknya mengkoordinasikan pengembalian beras oplosan itu dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta Bulog.


Buka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura

18 Maret 2017

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis, di Toko Tani Indonesia Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017. Tempo/Destrianita
Buka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan selama ini Kepulauan Riau menjadi sasaran penyelundupan beras serta penguasa pangan di Pasar Singapura.


Awas, Ada Beras Oplosan di Tangerang

26 April 2016

Walikota Bekasi Rahmat Effendi memegang contoh beras plastik oplosan dalam jumpa pers terkait temuan beras plastik di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat,  21 Mei 2015. Ada tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Awas, Ada Beras Oplosan di Tangerang

Beras oplosan berupa beras lokal dicampur beras asal Vietnam yang sudah tak layak dikonsumsi.


Tangkap Kapal Ilegal, Kapolri: Mereka Tak Punya Dokumen  

3 Februari 2016

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terbaru terkait aksi teror di Jl. MH Thamrin di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, 16 Januari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tangkap Kapal Ilegal, Kapolri: Mereka Tak Punya Dokumen  

Kepolisian saat ini mengaku sedang memperketat area perbatasan Indonesia.


Ini Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundup Beras

19 November 2015

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan
Ini Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundup Beras

Penyelundupan beras di Kepulauan Riau lebih mudah dilakukan karena banyaknya pelabuhan tradisional.


Bea Cukai: Sumatera Titik Rawan Penyelundupa Beras

18 November 2015

Seorang pekerja tidur di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan
Bea Cukai: Sumatera Titik Rawan Penyelundupa Beras

Kasus penyelundupan beras selalu meningkat setiap tahunnya, terutama selama tiga tahun terakhir.


Bea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula  

27 Februari 2015

Tim SAR berpatroli dengan kapal saat melakukan pencarian korban hilang tenggelamnya kapal feri penyeberangan di Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah, 30 Juli 2014. ANTARA /Herry Murdy Hermawan
Bea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula  

Ditemukan ratusan karung beras tanpa dokumen lengkap.


Bea-Cukai Tahan 800 Ton Beras Vietnam

7 Februari 2014

TEMPO/Dasril Roszandi
Bea-Cukai Tahan 800 Ton Beras Vietnam

Beras itu diimpor oleh tiga perusahaan.