Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bajak Laut Digerebek, Polisi Sita Pistol Beretta

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Bajak laut/Perompak. En.ria.ru
Bajak laut/Perompak. En.ria.ru
Iklan

TEMPO.CO, Lhokseumawe - Kepolisian Aceh Timur menggerebek komplotan bajak laut di sebuah rumah di Desa Seumatang Muda Itam, Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur, Ahad, 9 Maret 2013. Dalam penggerebekan itu polisi menangkap seorang terduga bajak laut dan menyita sepucuk pistol Beretta.

Kapolres Aceh Timur Ajun Komisaris Besar Muhajir mengatakan penggerebekan itu bermula dari informasi ihwal adanya sekelompok orang yang hendak melakukan perompakan. Kelompok perompak yang memiliki senjata api itu dikabarkan sering berkumpul di rumah AK, 67 tahun, yang terletak di Desa Seumatang Muda Itam. "Berbekal informasi itu, kami dari polres dan brimob melakukan penggerebekan," ujarnya.

Muhajir menambahkan, dalam penggerebekan itu dua terduga bajak laut sempat melawan dengan melepaskan tembakan ke arah polisi sambil melarikan diri ke belakang rumah. Namun polisi berhasil melumpuhkan salah satu di antara mereka, RZ, 37 tahun. Polisi juga menyita satu pucuk pistol Beretta warna silver dengan 13 butir peluru. RZ dan komplotannya diduga sudah sering melakukan perompakan.

IMRAN MA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

opik terhangat:

Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum

Berita terkait:
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Alasan Penumpang Ini Naik Malaysia Airlines 
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines 
Kecelakaan Pesawat Malaysia Airlines Mirip Adam Air
AS Endus Teroris di Pesawat Malaysia Airlines 
Kisah Hilangnya Paspor 'Penumpang' Malaysia Airlines 
Kronologi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines 
Pilot Boeing Sempat Kontak Pilot Malaysia Airlines

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

23 Juli 2020

Personel Polairud beraktivitas di atas kapl KP Wibisana saat peresmian armada baru Polairud dalam peringatan HUT ke-68 Polairud di Makopolair Baharkam Mabes Polri, Tanjung Priok, Jakarta, Senin 3 Desember 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/
Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

Direktorat Polairud Polda Metro Jaya baru saja menangkap 4 orang sindikat bajak laut yang beraksi di Teluk Jakarta pada Ahad dini hari


Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

20 Juli 2020

Ratusan nelayan yang tergabung dalam Serikat Nelayan Indonesia (SNI) melakukan aksi demo di depan kantor KKP, Jakarta, 23 Agustus 2016. Mereka juga mendesak pemerintah untuk memberantas aksi perompak terhadap nelayan di sejumlah perairan Indonesia. TEMPO/Subekti
Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

Bajak laut yang beroperasi di Teluk Jakarta ini kerap mencegat kapal nelayan dan merampas hasil tangkapan berikut uang yang dibawa.


Malaysia Tahan Perompak Indonesia Setelah Membajak Kapal Thailand

8 September 2017

Ilustrasi. prolife.org.nz
Malaysia Tahan Perompak Indonesia Setelah Membajak Kapal Thailand

Sebanyak 10 orang bajak laut asal Indonesia yang merompak sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai timur semenanjung Melayu telah ditangkap


Perompak Bertopeng Bersenjata Laras Panjang Rampas Speedboat

8 April 2017

Bajak laut/Perompak. En.ria.ru
Perompak Bertopeng Bersenjata Laras Panjang Rampas Speedboat

Pelaku merampas speedboat dan seluruh barang milik korban. Semua korban dipaksa lompat ke laut, 3 orang selamat sedangkan 1 orang tenggelam.


Cerita Bajak Laut Indonesia yang Lebih Ganteng Saat Dibui

28 November 2016

Bajak laut/Perompak. En.ria.ru
Cerita Bajak Laut Indonesia yang Lebih Ganteng Saat Dibui

Hakim juga menyatakan kesempatan untuk banding di Mahkamah Tinggi masih terbuka.


Cerita Pilu Seorang WNI Saat Jadi Sandera Perompak Somalia  

1 November 2016

WNI ABK sandera perompak Somalia, Sudirman, disambut tangis haru keluarganya, sebelum acara serah terima sandera kepada pihak keluarga, di Kemenlu, Jakarta, 31 Oktober 2016. Mereka disandera perompak Somalia selama 4,5 tahun kepada keluarga. TEMPO/Imam Sukamto
Cerita Pilu Seorang WNI Saat Jadi Sandera Perompak Somalia  

Trauma menghantui korban perompakan itu.


RI Tetap Upayakan 8 WNI Perompak Diekstradisi ke Indonesia  

14 September 2016

Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri. TEMPO/Frannoto
RI Tetap Upayakan 8 WNI Perompak Diekstradisi ke Indonesia  

Pengadilan Vietnam Senin lalu memutuskan bahwa delapan WNI perompak akan diserahkan ke Malaysia.


Polisi Gulung Kawanan Perompak Tanker di Sungai Mahakam  

27 Juli 2016

Satu unit tug boat kapal tarik disiagakan timSAR untuk mengevakuasi bangkai jembatan Kartanegara dari dasar Sungai Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Polisi Gulung Kawanan Perompak Tanker di Sungai Mahakam  

Polisi menuturkan perompak di perairan Sungai Mahakam itu beraksi malam hari saat para anak buah kapal lengah mengawasi isi kapal.


KRI Untung Suropati Gagalkan Aksi Perompak di Tanjung Puting

10 Mei 2016

Armada TNI AL KRI Teluk Lampung bersandar di Dermaga TNI AL Mamburungan, Tarakan, Kalimantan Utara, 31 Maret 2016. Sebanyak 10 WNI awak kapal tongkang Anand disandera militan di wilayah Filipina. ANTARA/Fadlansyah
KRI Untung Suropati Gagalkan Aksi Perompak di Tanjung Puting

Kawanan perompak mengaku diperintah warga Singapura agar membawa kapal Hai Soon 12 ke Timor Leste.


Filipina Sebaiknya Beri Kesempatan Bagi RI Bebaskan WNI

5 Mei 2016

Wawan Saputera (tengah) mantan Sandera milisi Abu Sayyaf dipeluk dua orang kerabatnya saat tiba di bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Mei 2016. Dua warga Makassar yang ikut menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf tiba makassar dan langsung dijemput keluarga. TEMPO/Iqbal lubis
Filipina Sebaiknya Beri Kesempatan Bagi RI Bebaskan WNI

Indonesia memiliki yurisdiksi personalitas aktif kepada kasus dimana warga negaranya telah menjadi korban.