TEMPO.CO, Pamekasan - Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi mogok belajar, Selasa, 4 Maret 2014. Tidak hanya mogok belajar, mereka juga menyegel ruangan dengan cara memaku balok kayu di pintu kelas.
Seorang siswa bernama Alfiansyah Alif mengatakan aksi digelar sebagai bentuk protes kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Muarif Thantowi karena belum menepati janjinya untuk mencopot Kepala Sekolah MAN 2 Pamekasan, Taufiqi. "Sudah seminggu, tapi Pak Taufiqi belum dipecat," katanya.
Menurut Alif, sulit bagi dirinya dan teman-teman memaafkan dan menerima kembali sang kepala sekolah. Taufiqi, kata dia, bukan contoh pemimpin yang baik karena suka mengancam muridnya akan diberhentikan karena melanggar, saat mengajar tidak fokus, dan sering mengeluarkan kata-kata tidak senonoh yang membuat siswa risih.
"Pokoknya harus diganti. Selama dia jadi kepala sekolah, tidak ada kemajuan," katanya.
Jika tidak segera diganti, Alif melanjutkan, para siswa akan terus melakukan aksi serupa sampai tuntutan mereka dikabulkan.
Karena aksi tersebut, Taufiqi tidak masuk sekolah. Sedangkan para guru yang lain memilih sembunyi di ruang guru dan menolak diwawancarai. "Kami takut siswa jadi brutal," kata seorang guru.
Sebelumnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan Muarif Tanthowi mengatakan dirinya tidak memiliki wewenang mengganti Kepala Sekolah MAN 2 Pamekasan. "Yang berwenang itu Kanwil Jatim. Saya hanya mengusulkan," katanya.
Karena itu dia meminta siswa bersabar karena penggantian kepala sekolah membutuhkan proses yang sangat panjang. "Kami pasti usulkan supaya diganti, tapi prosesnya lama, jadi harus sabar," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler:
Pesan Pendek Mahasiswa Unas Sebelum Terjun di ITC
Kadis Perumahan: Jual-Beli Rusun Termasuk Pidana
Corby: Aku Merasa Seperti Sampah...