Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekurangan Wali Kota Risma Versi Survei Unibraw  

image-gnews
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharani berangkat ke kantor pukul 06.30 dan baru pulang pada pukul 01.00 atau pukul 02.00. Ia tidak pernah mengeluh dalam bekerja karena masih ada warganya yang lebih sengsara daripada dirinya. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharani berangkat ke kantor pukul 06.30 dan baru pulang pada pukul 01.00 atau pukul 02.00. Ia tidak pernah mengeluh dalam bekerja karena masih ada warganya yang lebih sengsara daripada dirinya. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Selama ini kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai bagus oleh beberapa kalangan. Berbagai penghargaan nasional maupun internasional telah diterima Surabaya berkat prestasi Risma menata kota.

"Namun masih banyak masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Risma," kata Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Faza Dhora Nailufar saat menjelaskan hasil survei yang dilakukan timnya di Coffee Toffee, Minggu, 2 Maret 2014.

Berdasar hasil survei itu, memang secara umum, 57,3 persen dari 250 responden yang merupakan warga asli Surabaya, menganggap kinerja Risma sudah cukup baik.  Namun ada responden yang menganggap masih ada beberapa bidang yang belum dikerjakan Risma secara maksimal. Diantaranya bidang kesehatan, administarasi, pendidikan, pariwisata, pemerintahan, tenaga kerja, dan infrastruktur. 

Di bidang kesehatan, sebanyak tujuh persen responden menganggap kinerja Risma buruk karena pembagian kartu jaminan sosial masyarakat masih banyak kendala teknis. Selain itu biaya pengobatan cenderung mahal karena tidak ada standar dari Pemerintah Kota Surabaya.

Sebanyak delapan persen responden menyatakan kinerja Risma dalam bidang pendidikan buruk. Sebab masyarakat banyak menjumpai pungutan-pungutan liar oleh sekolah. Masyarakat mengeluhkan biaya sekolah menjadi lebih mahal karena adanya pungutan tersebut, meski sebenarnya Pemerintah Surabaya telah memberlakukan kebijakan sekolah gratis.

Tidak adanya standar biaya sekolah tersebut dianggap responden sebagai kegagalan Risma di bidang pendidikan. Akibatnya, biaya sekolah swasta menjadi sangat mahal dan hanya orang-orang kaya saja yang bisa menyekolahkan anaknya di situ. Selain itu, sistem rayon diangap membatasi masyarakat yang ingin bersekolah sesuai dengan keinginannya. Hal ini dipengaruhi oleh sistem wilayah sekolah asal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di bidang tenaga kerja, sebanyak 46 persen responden tidak puas atas kinerja Risma. Sebab tenaga kerja di Surabaya justru banyak yang berasal dari luar kota. Sehingga, tingkat pengangguran di kota tersebut masih cukup tinggi. "Masyarakat menilai tidak ada perubahan yang signifikan dari pemerintahan sebelumnya," kata Faza.

Di bidang administrasi, masih banyak responden yang mengaku kecewa atas pelayanan publik di lingkungan pemerintahan, seperti di kelurahan atau kecamatan. Kekecewaan tersebut ditunjukkan oleh responden sebanyak 14 persen. Sedangkan, di bidang pariwisata, sebanyak 13 persen mengaku tidak puas atas kinerja pemerintah kota. Pasalnya, tempat hiburan untuk anak-anak dinilai masih sangat kurang terfasilitasi.

Angka ketidakpuasan masyarakat di bidang infrastuktur juga cukup tinggi, yakni 32 persen. Alasannya, ada beberapa proyek infrastruktur yang dinilai kurang tepat sasaran. Misalnya pengerjaan gorong-gorong yang menyebabkan macet dan tidak dapat meminimalisir banjir. "Pengendalian banjir masih belum maksimal," ujar Faza.

Menurut dosen ilmu politik Universitas Brawijaya itu, penelitian yang dilakukannya ini tidak bermuatan kepentingan tertentu. Dia hanya ingin menyampaikan harapan warga kota Surabaya terhadap kepemimpinan Risma. 

DEWI SUCI RAHAYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

3 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

7 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

9 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

9 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

10 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

12 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

12 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.