TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana mengaku pernah menyinggung perihal Direktur Utama PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmiana kepada Rudi Rubiandini saat masih menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Deni disebut-sebut sebagai teman sekolah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
"Saya hanya bilang ke beliau, 'Bapak kenal Deni,' dia bilang tidak. Ya sudah," katanya saat bersaksi untuk Rudi di Pengaidlan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 24 Februari 2014.
Bhatoegana mengatakan menyinggung hal itu saat bertemu dengan Rudi di acara buka puasa bersama antara Komisi Energi dengan rekan kerjanya di Hotel Crown. Deni yang diakuinya sebagai kawannya itu meminta agar PT Rekayasa Industri dimenangkan dalam tender Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh Chevron. "Dia minta yang nomor dua dimenangkan," katanya. (baca: Di Depan Penyidik KPK, Bhatoegana Cerita Soal Ibas)
Menurut Bhatoegana, Deni mengatakan kepadanya bahwa Rudi akan memenangkan perusahaan tersebut apabila Bhatoegana mengizinkannya. "Kata dia kalau Pak Sutan Bhatoegana oke, Pak Rudi setuju," ujarnya. (baca: Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas)
Tak hanya soal Deni, Bhatoegana juga mengakui mempertanyakan perihal perizinan PT Timas Suplindo yang tak kunjung keluar. Soalnya, Timas yang menang dalam proyek IDD Chevron itu mengeluh lantaran izin dari SKK Migas tak kunjung turun. Padahal Rudi pernah berjanji prosesnya tak akan lebih dari 20 hari. (baca: Sejauh Apa Peran Ibas di Kasus SKK Migas? )
Perihal permintaan Bhatoegana untuk memenangkan Timas ini terungkap dalam persidangan Rudi pada 4 Februari lalu. Saat itu jaksa Riyono membacakan isi pesan pendek Rudi kepada Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Gerhard Marteen Rumeser. "Pak Gerhard, apakah ini bisa dikawal... Sudah dibuka di Chevron bid-nya. Hasilnya sbb: Total Timas USD 1,888,419,614.83, Saimen-Rekon 2,284,253,898. "Mohon Timas sebagai penawar yang termurah agar dikawal. Terima kasih." Itu sms SB.
Jaksa Riyono lalu mempertanyakan siapa SB tersebut. Gerhard yang menjadi saksi menjelaskan bahwa SB adalah Sutan Bhatoegana."Karena Pak Sutan adalah komisaris dari perusahaan yang menang. Itu alasan saya menduga kenapa Sutan," ujarnya.
Meski menyinggung hal itu kepada Rudi, Sutan Bhatoegana membantah memiliki urusan dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Ia hanya mengaku pernah bekerja bersama Timas pada 1999. Sutan pun meminta agar Rudi profesional mengurus tender itu. (baca: Beda Cerita Bhatoegana-Tri Soal Rapat dengan Ibas )
Adapun soal hubungan Ibas dengan Rekayasa Industri, Sutan enggan menjawabnya. "Ahh," katanya saat ditanyai usai sidang.
NUR ALFIYAH