TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk menyelesaikan konflik keraton Surakarta. Konflik tersebut akan diusahakan untuk selesai sebelum acara peringatan jumenengan Raja Keraton Surakarta Paku Buwana XIII pada Juni mendatang.
"Peran Presiden adalah sebagai pemerintah. Itu sudah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1988 (tentang Status Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta)," kata Kerabat Pura Pakualam Kanjang Raden Mas Tumenggung Suryo Notodiprodjo alias Roy Suryo kepada Tempo, Ahad 23 Februari 2014.
Keseriusan Presiden, lanjut Roy, dibuktikan dengan menggelar pertemuan yang menghadirkan Paku Buwana XIII dan Tedjowulan di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta, hari ini. Dalam acara tersebut, PB XIII juga menyerahkan surat kepada Presiden. Isinya adalah permohonan kepada Presiden untuk menyelesaikan konflik di keraton tersebut.
"Pemilihan Gedung Agung adalah representasi pemerintah. Karena keppres itu mengamanatkan pemerintah ikut berperan," kata Roy yang juga Menteri Pemuda dan Olah Raga tersebut.
Konflik dalam keluarga keraton tersebut terjadi selama hampir sepuluh tahun terakhir. Konflik terjadi lantaran dua putra Paku Buwana XII, Hangabehi dan Tedjowulan sama-sama mengklaim sebagai raja yang bergelar Paku Buwana XIII. Saat itu, Hangabehi berhasil menduduki tahta di dalam keraton. Sedangkan Tedjowulan memilih mendirikan tahta baru di kawasan Kottabarat.
Dua tahun lalu, raja kembar yang berbeda ibu itu akhirnya berdamai. Tedjowulan mengakui Hangabehi sebagai raja. Sedangkan dia sendiri akhirnya mendapat jabatan sebagai Mahapatih. Hanya saja, rekonsiliasi itu akhirnya justru ditolak oleh adik-adik Hangabehi, antara lain GKR Koes Murtiyah Wandansari alais Gusti Moeng yang kemudian mendirikan Lembaga Dewan Adat. "Pertemuan itu merupakan catatan sejarah. Karena telah dilakukan penyempurnaan rekonsiliasi keluarga keraton yang dilakukan pemerintah," kata Roy.
Isi dari pertemuan tersebut adalah menyepakati Paku Buwana XIII sebaga Raja Keraton Surakarta dan Tedjowulan sebagai Mahapatihnya. Langkah selanjutnya, Roy yang berperan sebagai keluarga Mataram yang menjadi penghubung pemerintah dengan keluarga keraton akan mengajak Moeng untuk bertemu Presiden pekan depan. Lantaran pada Ahad ini, Moeng yang juga diundang, tetapi tidak hadir dalam pertemuan. Roy berharap Moeng menerima rekonsiliasi tersebut. "Kami berharap yang terbaik," kata Roy.
Tim yang dipimpin Djoko Suyanto itu terdiri dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, dan Roy Suryo sebagai penghubung. Tim akan mulai bekerja setelah pemilihan legislatif 9 April mendatang.
PITO AGUSTIN RUDIANA