Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Jemaah Umroh Sempat Telantar di Arab Saudi  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Puluhan ribu jamaah memadati  Masjidil Haram pada waktu sholat pada musim Umroh di Mekkah, Arab Saudi (18/5).  Akibat pengurangan kuota haji 2013, dari 211 ribu jamaah hanya menyisakan tempat bagi 168.800 jamaah Indonesia. Tempo/Zulhusni Siregar
Puluhan ribu jamaah memadati Masjidil Haram pada waktu sholat pada musim Umroh di Mekkah, Arab Saudi (18/5). Akibat pengurangan kuota haji 2013, dari 211 ribu jamaah hanya menyisakan tempat bagi 168.800 jamaah Indonesia. Tempo/Zulhusni Siregar
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 500 jemaah umroh dari berbagai daerah di Indonesia telantar saat menjalankan ibadah umroh. Mereka berangkat melalui Aman Tour dan Travel. Tumiran, 83 tahun, dan istrinya Sarmi, 76 tahun, warga Desa Tenggugu, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, mengaku terlunta-lunta saat mengikuti paket umroh.

Cerita bermula ketika Tumiran bersama 41 warga asal Magetan mendaftar paket umroh yang dikoordinir oleh Pondok Pesantren Al Fatah, Desa Temboro, Karas, yang merupakan tetangga desa. Biaya umroh per orang Rp 21 juta. Dalam penyelenggaraan umroh, pihak pesantren bekerja sama dengan Aman Tour dan Travel Semarang. Dari Pesantren Al Fatah, mereka diberangkatkan ke Bandara Juanda, Surabaya, menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada 29 Januari 2014. Di Juanda, mereka bertemu dengan calon jemaah lain dari Malang, Bojonegoro, hingga berjumlah 104 orang.

Sesampainya di Soekarno Hatta, mereka tak langsung diterbangkan menuju Jedah, Arab Saudi, tetapi menunggu hingga enam hari. Selama enam hari, mereka diinapkan dua hari di Hotel Serasi, Jalan Husein Sastranegara, Tangerang, lalu empat hari di rumah toko di sekitar bandara Soekarno Hatta.

Ketika sampai Jedah, mereka bertemu dengan rombongan lain yang juga dikoordinir oleh Aman Tour dan Travel Semarang dari beberapa daerah di Indonesia. Jumlahnya mencapai 500 orang.

Proses terlunta-lunta juga dialami saat di Arab Saudi, baik di Jedah, Madinah maupun Makkah. "Di Madinah kita harus pindah beberapa hotel," kata Tumiran, saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Februari 2014. “Selama umroh, kami harus empat kali pindah penginapan."

Tumiran dan rombongan baru kembali tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa siang, 18 Februari 2014. Jadi, total lama perjalanan mencapai 20 hari. “Padahal, awalnya hanya dijanjikan dua minggu,’ ujarnya. Ia menyayangkan sikap penyelenggara umroh yang tidak memenuhi janji. Buruknya pelayanan serta perjalanan yang melelahkan mengakibatkan sebagian jemaah jatuh sakit. Tumiran sendiri yang menderita gangguan jantung hanya membawa persediaan obat selama dua minggu.

Abdul Azis, menantu Tumiran, menjemputnya di Bandara Soekarno Hatta, lalu tidak mengizinkan Tumiran dan istrinya melanjutkan perjalanan pulang ke Magetan yang oleh penyelenggara hanya disediakan bus. “Saya harus memeriksakan kesehatan mertua yang sempat terputus minum obat,” ujarnya saat perjalanan menuju Rumah Sakit Puri Cinere. Azis tinggal di Pondok Labu, Cinere, Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prihatin atas nasib mertuanya yang tak kunjung pulang, sebelumnya Azis mencari informasi tentang Aman Tour dan Travel ke Kementerian Agama di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta. Dari pihak Divisi Umroh diperoleh informasi jika Aman Tour dan Travel tidak terdaftar sebagai biro penyelenggara umroh di Kementerian Agama. “Saya disarankan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian,” kata Azis. Di lain pihak, Tumiran merasa enggan untuk melaporkanke polisi dengan alasan yang penting sudah menjalankan umroh dan kembali di Indonesia.

Dalam penelusuran Tempo, Aman Tour dan Travel beralamat di Jalan Setiabudi No 208, Ngesrep, Semarang. Namun, ketika nomor telepon yang tertera dihubungi, ternyata alamat tersebut sudah menjadi rumah tinggal keluarga.

Kepala Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah, Khaerudin, mengatakan Aman Tour tidak pernah terdaftar di institusi yang ia pimpin. “Hanya ada lima biro perjalanan umroh yang terdaftar di Kementerian Agama Jawa Tengah,” ujarnya. “Tak ada nama Aman Tour," ucapnya.

Khaerudin menduga Aman Tour adalah cabang dari biro perjalanan umroh dari Jakarta atau kota lain. Ia menyatakan pihaknya hanya bisa menerima pengaduan tentang pelayanan biro perjalanan yang terdaftar. “Itulah kelemahan regulasi,” kata dia.

Dalam penelusuran Tempo, pada Maret 2012, sebanyak 28 warga Wonosobo, Jawa Tengah, gagal berangkat umroh karena tertipu oleh Aman Tour dan Travel. Padahal, mereka sudah sampai ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.

SOHIRIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

1 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.


Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

2 hari lalu

Petugas melayani umat Islam yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan pembayaran zakat fitrah berupa 3,5 liter beras atau uang senilai Rp50.000 yang berlangsung hingga malam takbiran. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

13 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

14 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

15 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

16 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

19 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

24 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

33 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

34 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.