Surat tersebut langsung dibawa ke Sekretariat Negara supaya Anggito dapat diikutkan dalam pelantikan. Namun pihak Sekretariat Negera meminta Anggito mengikuti prosedur. Akhirnya dalam waktu 10 hari, surat selesai diurus.
Keesokan harinya, 5 Januari 2010, Anggito mengaku akan ditunjuk menjadi Wakil Menteri Keuangan. "Insya Allah menjadi wakil," ujar Anggito kepada Tempo. Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Harry Soeratin juga membenarkan pelantikan Anggito. "Iya, besok," ujarnya. (baca: Pengganti Sri Mulyani, Golkar Ajukan Anggito dan Darmin)
Kesokan harinya, benar terjadi pelantikan wakil menteri, tapi ajaibnya tidak ada nama Anggito. Presiden SBY hanya melantik empat wakil menteri dan menunda Wakil Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Kesehatan. Pihak Sekretariat Negara menilai keduanya dianggap belum memenuhi syarat administrasi.
Anggito merasa dilecehkan. Akhirnya pada 20 Mei 2010, ia resmi mengajukan pengunduran diri kepada Menteri Keuangan saat itu, Agus Martowardojo. Anggito memberi dua alasan pengunduran diri, yakni karena dirinya telah sepuluh tahun mengabdi di Kementerian keuangan dan Anggito ingin berkarier di Universitas Gadjah Mada.
Kepada pers, Anggito mengaku sejak awal Januari sudah menandatangani pakta integritas dan kontrak kerja sebagai Wakil Menteri Keuangan. Ia mengaku diundang dalam pelantikan wakil menteri. Bahkan, sebulan setelah batalnya pelantikan, proses kenaikan pangkatnya sudah selesai. (baca: Sinyal Anggito Mundur Tambah Kuat)
Namun pelantikan tetap tidak kunjung datang. “Saya menunggu. Setelah enam bulan tidak ada kelanjutannya, ya, lebih baik saya kembali ke Universitas Gadjah Mada,” ujar Anggito. (baca: Akhirnya Anggito Berlabuh di Kementerian Agama)
Cerita mengecewakan itu sudah berlalu. Seperti berulang, Senin lalu, Anggito kembali menyatakan mundur. Kali ini ia pamit dari UGM setelah dituduh melakukan plagiarisme terhadap karya tulis Hotbonar Sinaga. Anggito mengaku keliru menulis referensi dalam rubrik Opini yang dimuat Kompas pada 10 Februari 2014. Namun ia membantah telah menjiplak.
EVAN | PDAT TEMPO | SUMBER DIOLAH