TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Muhammad Hendrasto mengatakan embusan asap yang terjadi di lereng utara Gunung Kelud pada hari ini, Sabtu, 15 Februari 2014, menunjukkan masih adanya potensi gunung itu kembali meletus. (Baca: Erupsi Kelud Diperkirakan Berakhir)
"Potensi (meletus) masih ada. Namun kapan dan berapa besarnya tunggu beberapa hari ke depan," kata Hendrasto pada Sabtu, 15 Februari 2014, saat dihubungi Tempo.
Sedangkan hujan abu yang menyambangi wilayah Bandung, Jawa Barat, pada 14 Februari 2014, kata dia, terjadi akibat letusan Gunung Kelud yang membubung hingga 17 kilometer. Karena tingginya letusan gunung, maka sebaran abu sampai ke Jawa Barat akibat terpaan angin.
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan kondisi Gunung Kelud pada hari ini, Sabtu, 15 Februari 2014, terlihat asap putih abu-abu dengan tinggi sekitar 3.000 meter. Asap itu bertekanan sedang, angin ke arah barat laut, dan tremor embusan 1-2,5 milimeter. Status awas dan radius 10 kilometer harus kosong dari aktivitas masyarakat. "Ada tren makin menurun aktivitas vulkaniknya," kata Sutopo.
Abu dan pasir di Kediri tampak menutupi semua jalan dan atap rumah. Debu di jalan cukup tebal dan jarak pandang 1 kilometer. Kepala BNPB Syamsul Maarif memerintahkan pengerahan 2.500 personel TNI dan Polri untuk membersihkan jalan yang didukung alat-alat berat di Kediri. Di daerah lain, aparat juga membersihkan jalan.
Warga juga secara swadaya membersihkan jalan dan atap-atap rumah. Sutopo mengatakan kebutuhan mendesak masyarakat saat ini yaitu masker, alat-alat untuk membersihkan abu pasir di jalan, dan mobil tangki air. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
APRILIANI GITA FITRIA
Berita Lain:
Kunjungi Kelud, SBY Akan Naik Kereta Luar Biasa
Hujan Abu Reda, Perjalanan Kereta Kembali Normal
Dampak Kelud, Keraton Yogya Masih Ditutup