TEMPO.CO, Surabaya--Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo membantah dirinya termasuk satu dari tujuh jenderal asal Indonesia yang di-blacklist Amerika Serikat.
Pernyataan itu disampaikan Pramono menanggapi keterangan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo beberapa waktu lalu. Hashim menyebutkan ada tujuh jenderal yang ditolak masuk Amerika.
Ketujuh jenderal yang disebut Hashim adalah Letjen (Purn) Prabowo Subianto, Letjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, dan Letjen (Purn) Zacky Anwar Makarim.
"Tanyakan ke Pak Hashim, dia dapat data dari mana?" kata Pramono kepada Tempo usai Debat Kenegaraan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Grand City Surabaya, Kamis, 13 Februari 2014.
Pramono mengatakan sampai sejauh ini dia tetap diterima Amerika. Buktinya, dirinya pernah masuk ke Hawaii pada 5 November 2012 untuk menghadiri The United States Pacific Command (USPACOM) dan meninjau fasilitas militer. Perjalanan dilanjutkan ke Los Angeles dan Pramono bisa meninggalkan Amerika tanpa masalah. "Saya masuk dan bisa keluar lagi. Apakah saya termasuk orang yang ditolak?" kata Pramono.
Bahkan, pada 4 Februari 2014 lalu, Pramono juga mendapat undangan makan bersama dengan salah satu tokoh di Amerika. Tapi karena masih mengikuti konvensi, Pramono tidak bisa memenuhi undangan tersebut. "Kalau ditolak, masak saya diundang," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada tujuan lain dari munculnya isu penolakan Amerika tersebut, Pramono tidak mau berandai-andai. "Saya tidak mau menanggapi itu. Hashim dapat indo darimana? Saya kesana (Amerika), nggak ada persoalan," ujar adik ipar Presiden SBY itu.
AGITA SUKMA LISTYANTI