TEMPO.CO, Manado - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Hal inilah yang kini dihadapi korban banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara. Sebab, banyak sekali barang berharga yang hancur atau hanyut terbawa arus sungai. Tak hanya itu, barang yang awalnya tersisa pun raib dicuri.
Pencurian barang berharga itu menimpa hampir seluruh korban banjir. Bahkan, panci berlumur lumpur juga ikut dicuri. "Kami sangat tidak mengerti dengan orang-orang yang mencuri," kata seorang korban banjir, Sandra Pusung, kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2014. "Kan, mereka tahu kalau kami sudah sangat kesusahan karena bencana banjir. Kenapa mereka juga mencuri barang-barang di rumah kami," ujarnya.
Menurut Sandra, para pencuri beraksi pada malam hari. Biasanya, masyarakat meninggalkan rumah untuk beristirahat di kamp pengungsian ketika malam. Sebab, hingga kini rumah mereka belum bisa ditinggali. "Kami minta polisi segera mencari para pencuri ini. Kalau tidak, bisa-bisa kami tambah stres," ujarnya. (Baca juga: Banjir Manado, Pusat Cuma Sumbang Rp 100 Juta).
Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut membenarkan adanya pencurian di rumah korban banjir. Menurut dia, sudah banyak warga yang mengeluhkan soal pencurian itu. "Saya harapkan jangan lagi ada orang yang menambahkan masalah kepada korban banjir ini karena mereka sudah sangat susah," kata Lumentut.
ISA ANSHAR JUSUF
Terpopuler:
Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century
KPK Bawa Dokumen Cuci Uang Wawan dari Rumah Atut
Anas Urbaningrum: Ibas Bisa Diperiksa di Istana
KPK Verifikasi Tuduhan Anas Urbaningrum Soal Ibas
Di Rumah Fahmi Idris, Ical dan Kalla Duduk Berdampingan