TEMPO.CO, Mojokerto - Keluarga korban longsor di Jombang, Jawa Timur, mendapat firasat melalui mimpi sebelum peristiwa nahas 21 Januari 2014. Salah satu keluarga korban asal Mojokerto, Muhammad Sayuti, mengaku seminggu lalu bermimpi melihat beberapa jenazah di rumah kakaknya di Desa Domas, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
"Saya mimpi ikut mengangkat beberapa jenazah tapi enggak jelas wajahnya," katanya di Mojokerto, Kamis malam. 30 Januari 2014. Setelah peristiwa longsor, ia baru sadar jika mimpi itu firasat kematian keponakannya, Panji Suprapto, 30 tahun, beserta isteri Panji, Nurul Islamiyah, 27 tahun, dan anak mereka, Nindi, 3 tahun.
Ketiganya adalah korban longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang. Sayuti mengatakan, dua hari sebelum longsor, ketiga korban sempat datang ke kampung halaman Panji di Desa Domas, Trowulan, Mojokerto. Mereka mengunjungi semua keluarga di Domas. (Baca juga: 3 Korban Longsor Jombang Dimakamkan di Mojokerto)
Sempat menginap semalam, Senin sore, 27 Januari 2014, mereka kembali ke Jombang. Sejak menikah empat tahun lalu, mereka tinggal di Jombang. "Sempat diingatkan jangan pulang dulu karena cuaca mendung tapi tetap pulang ke Jombang," tutur Sayuti.
Selasa dini hari, 28 Januari 2014, ketiganya jadi korban meninggal tertimbun longsor. Jenazah ketiganya dimakamkan di Mojokerto karena di Jombang sudah tidak ada orang tua mereka. Mertua Panji, Sunarimo dan Muchaiyaroh, juga menjadi korban tewas akibat longsor. Dalam tiga hari pencarian, dari 14 korban yang tertimbun, sudah 12 orang ditemukan dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Baca Juga:
ISHOMUDDIN
Topik terhangat:
Banjir Jakarta Cipularang Ambles Pemilu Serentak Jokowi Nyapres OCD Deddy Corbuzier
Berita lain:
Banjir Kiriman Mulai Tiba di Jakarta
Akil Merasa Dilangkahi, Gugatan Khofifah Kalah
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas