TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta kesulitan mendata kasus flu Singapura yang merebak dalam setahun terakhir ini. Alasannya, gejala flu Singapura ini dinilai hampir mirip dengan flu biasa. “Petugas pendataan di lapangan lebih sering memasukkan kasus ini dalam golongan kasus ISPA (infeksi saluran pernafasan akut),” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, Jumat, 24 Januari 2014.
Gejala penyakit yang dalam ilmu medis dikenal dengan nama hand, foot, and mouth disease (HFMD) ini mirip dengan influenza biasa. Flu Singapura ditandai dengan munculnya sariawan dalam jumlah lebih dari satu titik di dalam mulut, demam sedang, sulit bernapas, serta bintik-bintik berisi cairan pada tangan dan kaki.
Penyakit yang disebabkan oleh virus RNA (ribonucleic acid) dan menyebar lewat udara serta kontak langsung itu berpotensi menyerang anak-anak yang daya tahan tubuhnya relatif lemah. “Kami belum bisa mendapat data pasti pola persebaran kasus itu sampai sekarang,” ujar Endang.
Sepanjang 2013, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat ada 800 lebih kasus ISPA yang muncul di 14 kecamatan. Endang menuturkan kasus flu Singapura itu turut masuk pula dalam pendataan itu. “Sekian persennya dari total kasus itu berapa kami belum tahu, karena sifat persebarannya cenderung sporadis, khususnya di kampung padat di kota bagian tengah,” katanya.
Endang menjelaskan flu ini tidak memberi dampak fatal seperti kematian, namun karena cenderung menyasar anak anak, orang tua menjadi panik. “Yang sering membuat bingung dan panik karena ada sariawan dan bintik di tangan dan kaki, dan menyebabkan nafsu makan berkurang serta anak kesakitan menahan perih dan gatal,” katanya.
Padahal sebenarnya penanganan medis terhadap penyakit ini pun sebenarnya tak berbeda jauh dibanding penanganan flu biasa. Contohnya, pasien diberik antibiotkc dan salep untuk mengobati bintik berair di sekujur badan, multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, serta obat penurun panas.
Adapun Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Sudjanarko meminta pemerintah kota mengajukan anggaran untuk menangani kasus flu Singapura ini. “Kalau perkembangan sebaran kasus itu memang meningkat tajam, silakan mengajukan anggaran tambahan lebih besar di APBD perubahan mendatang agar ada penanganan lebih maksimal,” kata Sudjanarko.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
SBY Tanyakan Soal Harga Tenda Rp 15 M di Sinabung
Rumah Mewah Sutan di Bogor, Siapa Bayar Pajaknya?
Aburizal Pede Kalahkan Jokowi
Harga Rumah Mewah Sutan Ditaksir Rp 15 Miliar