Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekayasa Hujan Berpotensi Bikin Pesawat Berkarat

image-gnews
Sejumlah garam yang akan digunakan untuk merekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). Untuk merekayasa cuaca, Pemrov DKI Jakarta bekerjasama dengan BNPB menyebar bubuk garam diatas awan disekitar kawasan Jabodetabek. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah garam yang akan digunakan untuk merekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). Untuk merekayasa cuaca, Pemrov DKI Jakarta bekerjasama dengan BNPB menyebar bubuk garam diatas awan disekitar kawasan Jabodetabek. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:- Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi Heru Widodo mengatakan proses rekayasa hujan secara tak langsung berpotensi merusak pesawat terbang yang digunakan. Setidaknya, penebaran natrium klorida (NaCl) berpotensi membuat beberapa bagian pesawat mengalami korosi atau berkarat.

"Hal ini kami temukan dalam proses rekayasa hujan tahun 2013," kata Heru kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor BPPT, Senin, 20 Januari 2014.

Saat itu proses penebaran NaCl dilakukan secara manual, yakni dengan menebarkan melalui pintu kanan dan kiri pesawat ketika terbang di atas awan. Penebarannya pun secara manual menggunakan tenaga manusia melalui karung terpal berwarna biru. "Karena itu cara tersebut kami namakan tenda biru," kata Heru.

Saat penebaran manual ini, potensi korosi terjadi. Sebab saat pintu pesawat dibuka, angin yang masuk ke kabin pesawat sangat besar. Walhasil ada cukup banyak butir-butir NaCl yang masuk lagi ke dalam kabin pesawat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara. Jika tidak dibersihkan secara teliti, butir-butir natrium klorida yang menjadi bahan utama garam dapur mampu mengkorosi logam pada pesawat Hercules TNI.

Meski begitu, Heru tak percaya jika alasan resiko korosi ini yang membuat TNI Angkatan Udara enggan menambah pesawat untuk membantu BPPT merekayasa hujan Jakarta. "TNI kan profesional, alutsista mereka juga milik negara, tidak mungkin lah," kata dia.

Ditambah lagi, saat ini BPPT sudah punya alat bantu baru untuk menebar NaCl dari atas pesawat. Berbekal alat baru tersebut, NaCl diangkut menggunakan kotak semacam kontener. Kemudian saat menebarnya pun butir-butir NaCl tak akan berbalik arah masuk ke dalam kabin pesawat lagi. Sebab alat tersebut sudah punya semacam pipa yang menebarkan NaCl langsung keluar pesawat. Walhasil sekali terbang dengan Hercules, tim BPPT bisa menebar hampir lima ton NaCl secara aman tanpa berpotensi merusak pesawat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto membenarkan jika penebaran NaCl melalui cara manual berpotensi membuat pesawat karatan. Meski begitu, dia membantah jika alasan itu yang membuat Angkatan Udara enggan meminjamkan pesawatnya.

"Kami selalu siap membantu BPPT, karena itu masuk tugas TNI non perang," kata dia. "Bahkan penerbangannya sendiri beresiko karena masuk ke dalam awan, tapi kami tetap membantu, itu sudah tugas kami." ujarnya. Karena itu, dalam waktu dekat TNI Angkatan Udara akan menambah bantuan pesawat ke BPPT.

Soal alat baru penebar NaCl, dia melanjutkan, Hadi mengklaim alat tersebut buah dari kerjasama riset antara BPPT dengan TNI Angkatan Udara. Hadi pun yakin alat tersebut mampu mengurangi resiko korosi logam-logam Hercules. "Tapi untuk memastikannya, usai terbang kami akan cuci Herculesnya.

INDRA WIJAYA



Berita terpopuler
 SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega 
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram 
Istilah Akil Soal Suap: Emas 3 Ton dan Uang Kecil
Akil Dituding Bermain di Sengketa Pilkada Bali 
Nilai Aset Akil yang Disita Capai Rp 200 Miliar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Trik Rekayasa Cuaca BNPB untuk Mengurangi Penyebab Banjir di Demak

16 Februari 2024

BMKG, BRIN, BNPB dan TNI AU melakukan operasi rekayasa cuaca guna menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT. (BMKG)
Begini Trik Rekayasa Cuaca BNPB untuk Mengurangi Penyebab Banjir di Demak

BNPB berupaya merekayasa intensitas hujan di beberapa area langit Jawa Tengah. Upaya mengurangi hujan yang memicu banjir.


Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

29 September 2023

Sejumlah kapal melintasi Sungai Musi yang tertutup kabut asap  di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 15 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

Saat ini BRIN belum ada rencana melakukan rekayasa cuaca di beberapa lokasi yang penuh polusi udara dari asap tersebut.


Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

11 September 2023

Petugas memasukkan bubuk garam kedalam tangki sebelum dinaikan kedalam pesawat Hercules Cassa 212-200 untuk melakukan rekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Antisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September

Untuk wilayah Riau telah dilakukan rekayasa cuaca sebanyak empat kali.


Mengenal Vincent J. Schaefer, Pencipta Hujan Buatan Pertama di Dunia 77 Tahun Lalu

29 Agustus 2023

Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Mengenal Vincent J. Schaefer, Pencipta Hujan Buatan Pertama di Dunia 77 Tahun Lalu

Vincent Joseph Schaefer berhasil menyemai awan dan menciptakan hujan buatan. Penemuannya kerap dilakukan untuk memodifikasi cuaca


Rekayasa Cuaca Berhasil Datangkan Hujan di Jakarta dan Jawa Barat

28 Agustus 2023

Pesawat bersiap untuk misi modifikasi cuaca yang menggunakan bahan semai dari flare. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, BPPT, menyatakan kini sudah tak tergantung flare impor, tepatnya sejak operasi hujan buatan menambah muka air Danau Toba, April 2021. BBTMC-BPPT.
Rekayasa Cuaca Berhasil Datangkan Hujan di Jakarta dan Jawa Barat

Hujan membasahi Jabodetabek hingga malam hari.


5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi

15 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat penanganan polusi DKI Jakarta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi

Presiden Jokowi menginstruksikan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Apa saja instruksi Jokowi itu?


Jokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta

14 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat penanganan polusi DKI Jakarta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta

Presiden Jokowi menginstruksikan agar para menteri dan gubernur di Jakarta dan Jawa Barat melaksanakan berbagai upaya untuk kurangi polusi udara.


BMKG, BRIN, TNI AU Gelar Rekayasa Cuaca Selama KTT ASEAN

10 Mei 2023

BMKG, BRIN, BNPB dan TNI AU melakukan operasi rekayasa cuaca guna menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT. (BMKG)
BMKG, BRIN, TNI AU Gelar Rekayasa Cuaca Selama KTT ASEAN

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan operasi rekayasa cuaca sudah digelar sejak 9 Mei 2023.


Semarang Banjir, 12 Perjalanan Kereta Terganggu hingga Ganjar Minta BMKG Rekayasa Cuaca

1 Januari 2023

Kondisi banjir yang menggenangi Stasiun Tawang Semarang, Sabtu, 31 Desember 2022. (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Semarang Banjir, 12 Perjalanan Kereta Terganggu hingga Ganjar Minta BMKG Rekayasa Cuaca

Sebanyak 12 perjalanan kereta yang melintas di wilayah utara Jawa Tengah terganggu akibat banjir di wilayah Semarang dan sekitarnya kemarin.


Cegah Banjir Jakarta, 22 Ton Garam Dipakai untuk Rekayasa Cuaca

3 Januari 2020

Petugas mengevakuasi warga saat terjadi banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis Pagi, 2 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cegah Banjir Jakarta, 22 Ton Garam Dipakai untuk Rekayasa Cuaca

BPPT, BNPB, dan TNI akan merekayasa cuaca untuk mencegah banjir Jakarta dan sekitarnya.