Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surakarta akan Bangun Gedung di Situs Bunker Kuno

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta--Pemerintah Kota Surakarta berencana untuk membangun gedung perkantoran di sekitar situs bunker kuno yang ada di kompleks balai kota. Gedung itu akan digunakan sebagai perkantoran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Bunker kuno yang ada di bagian belakang kompleks balai kota itu diperkirakan dibangun pada masa kolonial. Keberadaan bunker itu terdeteksi sekitar dua tahun lalu dan baru berhasil digali pada akhir tahun kemarin. Bangunan itu diduga merupakan salah satu sistem pertahanan pemerintah Kolonial Belanda.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota, Endah Sitaresmi mengatakan bahwa pembangunan gedung perkantoran tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak dua tahun lalu. "Kami langsung menundanya begitu ada informasi dari warga mengenai keberadaan bunker di kompleks itu," katanya, Kamis 9 Januari 2014. Mereka memilih untuk melakukan penggalian untuk membuktikan informasi tersebut.

Keberadaan bunker itu ternyata terbukti setelah pihaknya melakukan penggalian bersama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Bangunan bertembok tebal itu memiliki ruang yang cukup luas dengan panjang 15,4 meter dan lebar 4,6 meter. "Bangunannya masih utuh, hanya ada bagian berlubang lantaran tertembus pipa drainase," kata Endah.

Meski demikian, Endah menyebut bahwa keberadaan bunker kuno itu tidak akan menghentikan rencana pembangunan gedung perkantoran. Bahkan, mereka akan memulai pembangunannya pada pertengahan tahun ini. "Tentunya kami harus mengubah desain perencanaan yang sudah pernah dibuat," katanya. Sebab, desain yang lama tidak memperhitungkan adanya bunker di tempat itu.

Menurut Endah, desain perencanaan tersebut harus mengakomodir keberadaan bangunan cagar budaya yang ada di kompleks itu. "Memang cukup sulit karena lahannya tidak seberapa luas," katanya. Saat ini pihaknya telah membentuk tim untuk merumuskan desain baru untuk bangunan perkantoran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu aktivis Komunitas Pecinta Cagar Budaya Nusantara, Agus Anwari mengatakan bahwa pembangunan gedung di situs tersebut sebenarnya tidak melanggar aturan. Hanya saja, dia menyarankan agar Pemerintah Kota Surakarta terlebih dulu menyelesaikan penelitian mengenai bunker tersebut.

"Kajian mengenai fungsi bunker pada masa lampau belum ditemukan secara komplet," katanya. Dia yakin sejarah bunker itu bisa ditemukan di perpustakaan yang berada di Museum Leiden Belanda. Sebab, kompleks balai kota itu dulunya merupakan rumah dinas pejabat residen pada masa kolonial. "Museum itu banyak menyimpan arsip-arsip terkait sejarah Kota Surakarta," katanya melanjutkan.

Apalagi, bunker kuno juga didapati di sejumlah lokasi lain di Surakarta. Dia menduga ada keterkaitan antara bunker di balai kota dengan bunker-bunker lain. "Penelitian tentang bunker ini harus dibuat secara komperehensif," katanya.

Jika pembangunan gedung itu memang mendesak, Agus meminta agar desainnya diselaraskan dengan keberadaan bunker kuno itu. "Sebaiknya jangan membuat bangunan bergaya modern seperti bangunan lain di kompleks balai kota," katanya. Selain itu, konstruksi bangunan juga tidak boleh merusak bunker yang sudah tua itu.

AHMAD RAFIQ


Baca juga:

Hidupkan Klangenan, Malioboro Diberi Pengeras Suara

Moratorium Hotel di Yogya Terancam Gagal

Godean Sentra Kuliner Belut

Balekambang Solo Gelar Ketoprak dan Pesta Ikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

27 September 2017

Spanduk penduduk menolak proyek apartemen di Yogyakarta.
Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

Pegiat Warga Berdaya, Elanto Wijoyono menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta abai dan tak tegas menerapkan aturan.


Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

19 April 2017

Penggalian Lahan Rusak Bangunan Situs Zaman Majapahit. TEMPO/Ishomuddin
Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

Sudah lama eksploitasi batu bata kuno dari bangunan peninggalan zaman Majapahit yang terpendam dalam tanah di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan.


Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

20 Juni 2016

Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

Bos PT Jayanata Kosmetika Prima, Beng Jayanata, mengatakan bangunan cagar budaya eks markas radio Bung Tomo sudah rapuh sehingga dirobohkan.


Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

17 Juni 2016

Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

Hasil penyelidikan akan diserahkan kepada PPNS yang merupakan gabungan dari Satpol PP dan Disbudpar Pemerintah Kota Surabaya.


Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

11 Juni 2016

Jalan Mawar nomor 10 Surabaya bekas tempat siaran Radio Pemberontakan Bung Tomo yang sudah dirombak, rata dengan tanah. Senin, 3 Mei 2016. (MOHAMMAD SYARRAFAH)
Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

Selama tiga kali dengar pendapat membahas perobohan bangunan cagar budaya itu, Beng Jayanata tidak mau datang.


Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

19 Mei 2016

Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

Menurut Wiwiek, meski bangunan aslinya sudah dihancurkan,
bangunan hasil rekonstruksi masih bernilai sejarah.


Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

13 Mei 2016

Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

Tim pertama berfokus pada sejarah bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Sedangkan tim kedua menyelidiki perusakannya.


Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

10 Mei 2016

Jalan Mawar nomor 10 Surabaya bekas tempat siaran Radio Pemberontakan Bung Tomo yang sudah dirombak, rata dengan tanah. Senin, 3 Mei 2016. (MOHAMMAD SYARRAFAH)
Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

"Bisa saja itu dikembalikan seperti asalnya jika Pemkot Surabaya bersedia mencari semua bahan bangunan itu sama persis dengan asalnya."


Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

10 Mei 2016

Puing-puing rumah cagar budaya tempat siaran Radio Pemberontakan Bung Tomo yang di rombak, 3 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

DPRD Surabaya berang karena PT Jayanata hanya mengirim utusan yang tidak paham persoalan.


Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

14 April 2016

Seorang warga Palestina menunjukan aksi parkour saat sesi latihan di Beit Lahiya, Gaza, 2 September 2015. Pemuda Palestina belajar tentang olahraga dari film, media sosial dan YouTube. AP/ Khalil Hamra
Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

Atlet dan kameramen mengklaim spontan.