TEMPO.CO,Banjarmasin - Sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dilanda banjir pada Kamis pagi, 9 Januari 2014. Data yang dihimpun Tempo dari tim Rescue Banjarmasin menunjukkan banjir merusak infrastruktur jembatan di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di Kota Banjarbaru, luapan sungai menghanyutkan dua orang dan memutus jembatan markas Brimob Guntung Payung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Fatoni, mengatakan sejumlah ruas jalan di Kota Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mulai tergenang air hujan akibat luapan sejumlah sungai. Menurut Fatoni, banjir di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan terjadi akibat penebangan hutan secara liar.
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, misalnya, Fatoni mengakui aksi penggundulan hutan di pegunungan Meratus mengurangi daya tampung area resapan air di pegunungan itu. Air dari pegunungan Meratus mengalir ke Sungai Hantakan, Sungai Batu Benawan dan Sungai Barabai.
Tahun 2013, kata dia, ratusan warga Kecamatan Haruyan terpaksa mengungsi akibat banjir bandang kiriman dari pegunungan Meratus. "Resapan air di pegunungan Meratus sudah maksimal. Saat ini, terpantau sejumlah daerah mulai tergenang air," kata Fatoni kepada Tempo, Kamis, 9 Januari 2014.
Hujan sejak kemarin sore di pegunungan Meratus menambah debit air yang mengalir ke sungai. Pihaknya sudah menurunkan personil Tagana untuk mengevakuasi warga yang daerahnya rawan terjadi banjir bandang. "Kami terus memantau debit air sungai yang melintasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah," ujarnya.
Di Banjarmasin sendiri hujan turun sejak Rabu malam, 8 Januari 2014. Hingga Kamis pagi, 9 Januari pukul 09.00 Wita, hujan masih mengguyur Kota Banjarmasin.
DIANANTA P. SUMEDI