TEMPO.CO, Surabaya - Rencana Pemerintah Kota Surabaya membangun "taman sakura" di eks tempat pembuangan sampah akhir Keputih tampaknya menarik perhatian PT Bank Negara Indonesia Tbk. BNI mengucurkan bantuan dana sebanyak Rp 3 miliar.
“Kami sudah komitmen bantu. Mudah-mudahan dalam triwulan pertama tahun ini sudah bisa dieksekusi,” ujar CEO BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir di Balai Kota, Rabu malam, 8 Januari 2014.
Dasuki mengatakan BNI juga akan mengalokasikan bantuannya dalam bentuk mobil tangki untuk penyiraman taman. Menurutnya, desain Taman Keputih disusun bersama oleh Pemkot Surabaya dan BNI. Rencananya, desain tersebut mengombinasikan model taman kota dan hutan kota.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Taman Keputih mengusung konsep taman bunga. Berbagai jenis bunga dengan keragaman warnanya akan menghiasi lahan seluas 50 hektare itu. Di antaranya bunga bungur, jakaranda, pagoda, hingga tabebuiya yang menyerupai bunga sakura. Bunga-bunga itu akan dikelompokkan berdasarkan warnanya. Ada warna putih, oranye, merah, ungu, kuning, merah muda, dan magenta.
Nantinya akan dibangun pula area joging, sarana olahraga, dan kawasan perdagangan untuk interaksi masyarakat. “Bu Wali tadi sudah setuju. Tapi ini kan harus yuridis formal karena nanti kan menjadi aset Pemkot Surabaya. Nanti kalau sudah tanda tangan nota kesepahaman (MOU), akan langsung kami tindaklanjuti,” ujar Dasuki.
Selama hampir 45 menit, rombongan BNI yang dipimpin oleh CEO BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir, menyambangi kantor dinas Wali Kota Surabaya kemarin. Risma didampingi oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Chalid Buchari, dan Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu. Mereka tampak antusias menerima bantuan dari bank pelat merah itu.
DEWI SUCI RAHAYU