TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Pemerintah Kota Yogyakarta meresmikan pembentukan 14 sekolah model, Rabu, 8 Januari 2014. Sekolah yang biasa disebut lab-school ini terdiri atas semua jenjang lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA. “UNY akan memberi pendampingan jangka panjang agar bisa menyelenggarakan pendidikan dengan standar internasional,” ujar Rektor UNY, Rokhmat Wahab.
Dia menjelaskan, program ini akan diawali dengan evaluasi kondisi pembelajaran di sekolah untuk memetakan aspek yang belum sesuai dengan standar level internasional. "Kami menyiapkan sejumlah workshop untuk guru dan pengelola sekolah," kata dia.
Rokhmat menambahkan, 14 sekolah model itu juga akan diarahkan untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi dengan menerima siswa penyandang disabilitas. Dia berpendapat penyelenggaraan pendidikan iklusi harus masuk di semua sekolah unggulan. "Paling penting, harus ada di SMK unggulan. Siswa difabel perlu menerima pendidikan yang memudahkan mereka menekuni profesi sesuai keahliannya," kata Rokhmat.
Rokhmat mengatakan sampai sekarang masih jarang pendidikan setingkat SMA dan SMK di Kota Yogyakarta yang berani menggelar pendidikan inklusi. Karena itu, ujarnya, pakar pendidikan inklusi dari UNY akan memberi pendampingan untuk pelaksanaanya dalam waktu dekat. "Pilihan sekolah tingkat SMA dan SMK bagi difabel di Yogyakarta masih terlalu sedikit," kata dia.
Sejumlah fokus pedampingan dari tim UNY ke pengelola 14 sekolah model itu juga diarahkan pada pembelajaran berbasis teknologi informasi mutakhir, penguasaan bahasa asing, dan pemahaman siswa ke isu global. Rokhmat mengatakan aspek pendidikan karakter juga akan jadi perhatian utama. "Masalah pendidikan moral juga akan jadi perhatian," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Heri Swasana, mengatakan program pembentukan sekolah model juga membantu Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan sekolah yang akan menerapkan kurikulum 2013 tahun ini. “Pembinaan guru dan pengelola sekolah tingkat SD sampai SMA untuk penerapan kurikulum baru, yang termasuk dalam program sekolah model ini, akan ditangani oleh tim dari UNY,” katanya. Sedangkan persiapan untuk sekolah lain didanai anggaran APBN, APBD DIY serta APBD Kota Yogyakarta.
Adapun sekolah yang termasuk dalam 14 sekolah model itu adalah TK Pembina Yogyakarta, TK Negeri 2 Yogyakarta, TK Pedagogia, SDN Tegalrejo, SDN Giwangan, SMPN 1 Yogyakarta, SMPN 7 Yogyakarta, SMAN 4 Yogyakarta, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMKN 2 Yogyakarta, SMKN 5 Yogyakarta, SMKN 6 Yogyakarta dan SMKN 7 Yogyakarta.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM