TEMPO.CO, Bogor - Bunga langka Rafflesia patma kembali mekar dengan sempurna di Kebun Raya Bogor. Mekarnya bunga raksasa langka berwarna merah marun muda dengan bercak-bercak krem ini seakan-akan menjadi hadiah istimewa pada awal tahun 2014.
"Bunga ini mekar untuk ketujuh kalinya secara sempurna di Kebun Raya Bogor pada Kamis pagi kemarin," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati, Jumat, 3 Januari 2014.
Ia mengatakan, bunga bangkai yang langka ini tidak dapat ditentukan kapan akan mekar kembali. Dan biasanya, masa mekar bunga ini hanya berlangsung sekitar 2-3 hari, kemudian layu.
"Tanaman yang konon mempesona Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold (penemu Rafflesia Arnoldi di belantara Sumatera pada 1818) ini juga tak bisa tumbuh di sembarang tempat," kata dia.
Sofi mengatakan, di seluruh dunia, tanaman ini hanya tumbuh di dua tempat, yakni Ciamis dan Kebun Raya Bogor. "Dan sampai saat ini masih belum ditemukan cara untuk membudidayakannya," ujar Sofi, yang juga merupakan pihak humas Kebun Raya Bogor.
Bunga Rafflesia patma berada di Kebun Raya Bogor pada tahun 2004 dan pertama kali mekar pada 2010. Keberhasilan Kebun Raya Bogor dalam memindahkan Rafflesia patma merupakan langkah awal dari sebuah pekerjaan besar untuk membuat populasi Rafflesia hidup di luar habitatnya.
"Kehidupan biologisnya masih menjadi misteri bagi para ahli konservasi tumbuhan. Regenerasi, konservasi, dan budi daya tumbuhan endemik ini bukanlah sesuatu yang mustahil, tetapi sebuah tantangan yang menakjubkan untuk ditelaah," ia memaparkan.
Bunga bangkai jenis parasit ini juga tidak bisa diprediksi kapan mekarnya. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melihat Rafflesia patma ini mekar. Cahaya matahari, kelembapan, dan faktor lainnya menjadi penentu mekarnya bunga ini. "Kalau mau mekar, dia tergantung inangnya karena jenis Rafflesia patma ini adalah parasit," kata dia.
Luciana, 22 tahun, salah seorang pengunjung, mengaku senang dapat melihat dan mengabadikan bunga langka tersebut. "Saya sengaja datang dari Jakarta untuk memfoto bunga langka yang tidak dapat ditentukan kapan mekarnya," kata dia.
M SIDIK PERMANA