TEMPO.CO, Makassar - Akibat lima hari diguyur hujan terus-menerus, sejumlah daerah di Kota Makassar digenangi air hingga satu meter lebih. Hal ini terjadi karena meluapnya air Sungai Tallo yang berasal dari Kabupaten Maros dan kawasan Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.
Dari pantauan Tempo, hingga saat ini banjir luapan Sungai Tallo masih melumpuhkan jalanan yang menghubungkan antara perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Biringkanaya Daya, Moncongloe Maros dan Pattalassang Gowa itu. Tinggi air mencapai 150 sentimeter. Oleh sebab itu, warga terpaksa melintasi jalan dengan menumpangi perahu ketinting.
Selain di kawasan kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, luapan air juga mengalir deras mengarah ke daerah aliran anak Sungai Tallo, pinggir selatan BTP. Banjir juga menggenangi belakang PLTU Tello atau belakang Makassar Town Square (MTos) di Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer delapan serta merembes ke area Borong Raya, Panakkukang, dan Jalan Leimena Antang, Kecamatan Manggala.
Tumpahan air tersebut berasal dari kawasan pegunungan Puca, Kabupaten Maros, dan lereng pegunungan Bili-bili Kabupaten Gowa yang meluap masuk melalui hamparan sawah dan belasan kompleks perumahan baru di Kecamatan Moncongloe Maros.
"Kita lagi beres-beres untuk mengungsi, meskipun air masih sekitar Sungai Tallo yang sudah mencapai dada orang dewasa," kata Iwan, 28 tahun, salah seorang warga Kelurahan Paccerakang, Rabu, 25 Desember 2013.
Menurut dia, Pemerintah Kota Makassar sudah menyiapkan tenda ketika air sudah meluap sekitar perumahan warga. "Biasanya tendanya didirikan di lapangan, kayak tahun lalu," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Nasir, warga Kecamatan Biringkanaya. Daerah ini, kata dia, memang tiap tahun digenangi air sepekan lamanya. Selain Kecamatan Biringkanaya, daerah lain seperti Manggala, Tamalanrea, Tallo, Panakkukang juga digenangi banjir karena area resapannya banyak direndam luapan aliran air dari Kabupaten Maros dan Gowa.
"Jadi, sedikit saja hujan, otomatis Makassar tergenang karena pasokan banjir dari kabupaten Maros dan Gowa. Biasanya seminggu air baru surut," ujarnya.
DIDIT HARIYADI