Pulau pelindung di jalur pelayaran Laut Jawa meliputi Kepulauan Karimunjawa, Pulau Bawean (sekitar 80 mil di utara Gresik, Jawa Timur), Kepulauan Bangka Belitung, dan daerah Kualapembuang, Kalimantan Tengah. Di Kualapembuang, saat ini masih ada sekitar 25 kapal nelayan Tegal.
Sekitar 300 kapal nelayan itu meninggalkan Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari sejak awal Desember. Kapal-kapal yang berawak sekitar 20 orang itu menggunakan alat tangkap cantrang dan purse seine. Adapun nelayan yang tidak melaut dan berlabuh di Tegalsari ada sekitar 700 kapal.
Eko mengatakan, kapal nelayan berlindung ke pulau terdekat karena angin kencang dan ombak tinggi yang mencapai sekitar lima meter. Melalui jaringan radio komunikasi, Komandan Pangkalan TNI AL Tegal, Letnan Kolonel Laut (P) Joko Triwanto, terus mengimbau nelayan agar segera menepi.
“Kami berkoordinasi dengan instansi terkait pulau-pulau yang menjadi tempat nelayan asal Tegal berlindung,” kata Joko. Sehingga keberadaan para nelayan Tegal di perairan pulau-pulau pelindung itu tidak dicurigai hendak mencuri ikan di luar zona yang telah ditentukan.
Juragan kapal asal Tegalsari, Daryono, 50 tahun, mengatakan dua kapalnya berlindung di Kepulauan Bangka Belitung sejak tiga hari lalu. “Satu kapal sudah dalam perjalanan kembali ke Tegal. Satunya lagi menyusul,” kata Daryono.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait:
Wakil Bupati: Hambit Bintih yang Mengurus Sendiri
Diprotes KPK Soal Hambit, Ini Kata Gamawan
Hambit Bintih Dilantik, KPK Protes
Hambit Bintih Boleh Dilantik, Langsung Diberhentikan