TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan guru nonpegawai negeri sipil di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan berunjuk rasa ke kantor Bank Tabungan Negara (BTN) setempat. Mereka memprotes tidak kunjung cairnya dana tunjangan sertifikasi. "Harusnya sudah cair sejak 5 Desember lalu," kata koordinator pengunjuk rasa, Hasan Basri, Selasa, 17 Desember 2013.
Hasan menilai BTN tidak becus mengurus dana sertifikasi para guru. Menurut dia, ini bukanlah kali pertama BTN terlambat mencairkan dana tunjangan para guru non-PNS. "Kami minta Kemenag tidak lagi bekerja sama dengan BTN," katanya.
Baca juga:
Kepala Cabang BTN Pamekasan, Farah Werdimansyah, mengatakan keterlambatan pencairan dana sertifikasi dikarenakan rumitnya proses verifikasi ATM para penerima sertifikasi yang berjumlah lebih dari 1.300. Menurut dia, ada enam rekening bermasalah yang perlu dicek lebih teliti. "Kami berhati-hati supaya tidak terjadi kesalahan," katanya.
Namun, Farah menjamin, dalam pekan ini para guru sudah bisa mencairkan tunjangan sertifikasinya melalui mesin anjungan tunai mandiri. "Supaya tidak terjadi antrean, kita jatah 100 guru per hari bisa mencairkan sertifikasi," ujar Farah.
Data Kemenag Pamekasan menyebutkan, jumlah penerima tunjangan sertifikasi non-PNS tahun ini sebanyak 1.376 guru. Dana sertifikasi tersebut dirapel mulai bulan Juli hingga Desember 2013.
MUSTHOFA BISRI