TEMPO.CO, Karanganyar - Kembalinya bekas Bupati Karanganyar Rina Iriani sebagai guru di SD Gaum II Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, disambut dengan meriah, Senin, 16 Desember 2013. Kegiatan belajar dan mengajar dihentikan. Tapi siswa dan guru wajib datang mengikuti pengajian yang digelar untuk menyambut kembalinya Rina sebagai guru di sekolah itu. Rina terakhir mengajar di sekolah itu pada 2003, sebelum dilantik sebagai bupati.
Panggung didirikan di halaman sekolah. Ratusan kursi ditata hingga meluber ke jalan di depan sekolah. Di panggung, ada poster berukuran jumbo berhiaskan potret Rina dengan tulisan “Selamat Datang Guruku, Sahabatku, dan Saudaraku”. “Kami menyambut gembira kehadiran Ibu Rina yang kembali mengajar di SD Gaum II,” kata Kepala SD Gaum II Tasikmadu Sri Marsufi Rahayu, kemarin.
Sri menjelaskan, Rina disambut dengan meriah karena dia sudah menjadi bagian dari sekolah itu. “Meski sepuluh tahun menjabat Bupati Karanganyar, Ibu Rina tetap seorang guru,” katanya.
Lebih istimewa lagi, Rina juga disambut dengan pengajian yang dipimpin oleh Ustazah Uswatun Hasanah dari Semarang. Saat menyampaikan tausiyah, Uswatun memuji Rina sebagai sosok yang berdedikasi dan tak melupakan profesinya sebagai guru. Uswatun mengajak hadirin berdoa agar Rina bisa menghadapi masalah sebagai tersangka kasus korupsi. “Saya membaca di koran, Ibu Rina tengah ada masalah. Semoga diberikan jalan keluar terbaik,” ucapnya.
Rina Iriani, mantan bupati yang lahir di Karanganyar, 3 Juni 1962, ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembangunan perumahan Griya Lawu Asri di Karanganyar. Dalam kasus ini, negara dirugikan Rp 18,4 miliar dan Rina diduga menikmati Rp 11,13 miliar. Dia mengatakan akan mulai menjalani aktivitas sebagai guru di sekolah itu per 1 Januari 2014. Namun dia belum tahu akan mengajar di kelas berapa. “Saya ikut penugasan kepala sekolah,” katanya.
Status tersangka korupsi tak membuat koleganya sesama guru atau bekas muridnya menjauh. Mereka berebut bersalaman dan berfoto dengan Rina. Bahkan Ketua Kejaksaan Negeri Karanganyar, Usman, berada di tengah hadirin yang mengamini doa untuk Rina Iriani, sang tersangka kasus korupsi.
UKKY PRIMARTANTYO