Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang  

image-gnews
Ilustrasi Pengeroyokan. huffingtonpost.com
Ilustrasi Pengeroyokan. huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Indikasi adanya tindak kekerasan yang dialami para mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang peserta kegiata Kemah Bakti Desa (KBD) dan menyebabkan Fikri Dolasmantya Surya Tewas makin menguat. Saksi mata yang ada di lokasi kejadian mengisahkan kebrutalan itu kepada Tempo.

Maryono, 41 tahun, Ketua Paguyuban Mitra Kelola Wanawisata Pantai Goa Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini balik menantang panitia kemah untuk berjumpa dengan dirinya. Maryono gusar karena dari media massa yang dia baca, pihak kampus membantah ada kekerasan.

"Saya melihat dari dekat, sekitar 3 meter, saat Fikri dianiaya. Bantahan-bantahan kampus ITN itu bohong besar. Saya siap jadi saksi di kantor polisi," kata Maryono, Jumat, 13 Desember 2013.

Maryono bercerita, rombongan ITN tiba di lokasi pada Rabu, 9 Oktober 2013. Panitia dan peserta masih menjalani kegiatan normal seperti mengunjungi warga dan melakukan bersih-bersih. Tapi pada malam hari mulai terdengar suara-suara keras seperti bentakan. Belakangan, bentakan-bentakan sering terdengar pada pagi, siang, sore, dan malam sampai Jumat, 11 Oktober, atau sehari sebelum Fikri tewas.

"Kalau cuma bentakan saya kira masih wajar, tapi bentakan itu disertai kekerasan fisik. Itu yang buat saya marah," kata bekas preman itu, yang juga sedang diminta keterangan oleh Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Sumbermanjing Wetan, Ajun Inspektur Polisi Satu Sobikin.

Maryono ingat betul kejadian pada Kamis, 10 Oktober 2013, sekitar pukul 08.00 pagi, setelah senam di depan barak induk. Ia melihat Fikri dipanggil beberapa anggota Fendem (kelompok mahasiswa senior yang menjadi panitia keamanan), lalu dibawa ke samping bangunan kayu berisi lima toilet milik Maryono. Sempat terjadi percakapan sebentar, tapi Maryono tak tahu apa yang ditanyakan Fendem kepada Fikri.

Tahu-tahu seorang panitia, berkepala gundul dan berkaus merah, membanting Fikri dengan cara memiting dari samping. Gedebuk! Fikri yang sudah kecapekan terjatuh di tanah dan tak bisa segera berdiri. Akhirnya Fikri disuruh merayap menuju barak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat itulah saya lihat adik itu ditendang di bagian rusuk kiri dan kanan. Kawan saya ini (Sih Panrimo) sampai meninggalkan lokasi karena tak tega ngeliat adik itu dianiaya," ujar Maryono yang mulai ikut mengelola Pantai Gua Cina sejak 2008, setelah insaf jadi preman di Jakarta. "Ya, kira-kira begini cara membantingnya," kata dia sambil memeragakan teknik bantingan dalam olahraga judo.

Karena marah, Maryono memanggil Natalia Damayanti, salah seorang panitia, yang ikut menyaksikan kejadian itu. Maryono bertanya alasan Fikri dibanting dan ditendang. Natalia menjawab bahwa tindakan itu adalah hukuman bagi Fikri yang membuang nasi. Maryono sempat mendebat Natalia bahwa hukuman itu terlalu berat dan tidak manusiawi.

"Tapi malah dijawab, itu sudah sesuai aturan kegiatan sebagai pembentukan karakter. Kami ini pernah hidup di dunia yang sangat keras, tapi kami masih punya rasa kemanusiaan. Saya lalu melarang mereka bikin hukuman di dekat toilet atau dekat pos dan warung daerah sini," kata Maryono.

Sejak dilarang Maryono, panitia mengalihkan kegiatan di luar barak di depan warung-warung lain atau di tempat lainnya yang tak sepenuhnya bisa dipantau Maryono dan anak buahnya.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hindari Pelonco, Pengenalan Siswa Baru di Tegal Diisi Permainan Tradisional  

19 Juli 2017

Cyber bullying
Hindari Pelonco, Pengenalan Siswa Baru di Tegal Diisi Permainan Tradisional  

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Tegal dilakukan dengan cara yang tak biasa.


Mahasiswa Pelonco Maut ITN Terancam Dipecat  

27 Januari 2014

Kampus ITN Malang (Foto: ITN)
Mahasiswa Pelonco Maut ITN Terancam Dipecat  

Kontras Surabaya menilai pasal yang dikenakan penyidik kepolisian tidak tepat.


4 Tersangka Pelonco Maut ITN Diperiksa Pekan Ini  

21 Januari 2014

Lokasi utama kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) yang diselenggarakan Jurusan Planologi, Institut Teknologi Nasional, Malang, di obyek wisata Pantai Gua Cina, Malang, Jawa Timur. TEMPO/Abdi Purmono
4 Tersangka Pelonco Maut ITN Diperiksa Pekan Ini  

Rektor ITN Malang Soeparno Djiwo belum mengetahui siapa yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelonco maut ITN.


Polisi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Pelonco ITN  

20 Januari 2014

Mahasiswa ITN Malang (Foto: ITN)
Polisi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Pelonco ITN  

Mereka dijerat Pasal 359 KUHP.


Tersangka Pelonco Maut ITN Ditetapkan Pekan Depan

10 Januari 2014

Mahasiswa ITN Malang (Foto: ITN)
Tersangka Pelonco Maut ITN Ditetapkan Pekan Depan

Calon tersangka selama ini kooperatif, sehingga tidak ditahan.


Kontras Tagih Kasus Kekerasan ITN ke Polda Jatim  

7 Januari 2014

Ilustrasi. visualphotos.com
Kontras Tagih Kasus Kekerasan ITN ke Polda Jatim  

Bahkan sejumlah senior mahasiswa nonpanitia juga melakukan

kekerasan. Kegiatan itu dinilai seperti program semimiliter

tapi tak terencana.


Buntut Pelonco Maut ITN, Polisi Periksa Rektor

26 Desember 2013

Kampus ITN Malang (Foto: ITN)
Buntut Pelonco Maut ITN, Polisi Periksa Rektor

Kontras Surabaya menilai rektor, kepala jurusan, dan dekan harus ikut bertanggungjawab atas tewasnya Fikri dalam pelonco tersebut.


Dampak pelonco ITN, Disiapkan Rambu Opspek

21 Desember 2013

Mahasiswa ITN Malang (Foto: ITN)
Dampak pelonco ITN, Disiapkan Rambu Opspek

APTISI juga merumuskan model orientasi program studi dan pengenalan kampus (Opspek).


Rektor ITN: Mahasiswa Tak Jujur Soal Foto  

20 Desember 2013

Mahasiswa ITN Malang (Foto: ITN)
Rektor ITN: Mahasiswa Tak Jujur Soal Foto  

Panitia hanya memberikan foto kegiatan yang baik dalam laporan kepada Rektor ITN.


Gelar Perkara Pelonco ITN Malang di Polda Jatim  

20 Desember 2013

Kampus ITN Malang (Foto: ITN)
Gelar Perkara Pelonco ITN Malang di Polda Jatim  

Setelah gelar perkara akan ditentukan siapa yang bertanggung jawab dan ditetapkan sebagai tersangka.