TEMPO.CO, Surabaya - Departemen Antropologi Universitas Airlangga Surabaya memamerkan ratusan fosil, fragmen dan artefak hasil ekskavasi di Situs Song Gentong, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Pameran yang digelar di Laboratorium Etnografi Fisip Unair itu akan berlangsung hingga Sabtu, 14 Desember 2013.
Penanggung-jawab kegiatan ekskavasi, Toetik Koesbardiati, mengatakan penggalian benda-benda prasejarah tersebut dilakukan sejak 2010 dengan melibatkan mahasiswa jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada.
Dari hasil kajian Laboratorium Arkeologi Forensik Unair serta Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi Fakultas Kedokteran UGM, diduga peradaban di Song Gentong berasal dari 6000-8000 tahun tahun yang lalu.
Mereka tergolong Homo Sapiens yang sudah hidup semisedenter di dalam gua. "Dilihat dari usianya, mereka sepantaran dengan Homo Wajakensis yang letaknya tak jauh dari Song Gentong. Artinya, ketika itu Homo Wajakensis tidak sendiri," kata Toetik kepada Tempo, Rabu, 11 Desember 2013.
KUKUH S. WIBOWO