TEMPO.CO, Bandung - Program melubangi tanah untuk resapan air hujan bukan cuma sedang dijalankan di Jakarta yang sedang dilanda bencana banjir (Baca: 3 Instruksi Jokowi untuk Wali Kota Jakarta Selatan). Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga menetapkan target pembuatan sejuta lubang biopori di halaman rumah atau perkantoran di Kota Kembang itu.
Emil, panggilan akrab Ridwan, menjelaskan, biopori berfungsi mengurangi banjir, menambah cadangan air tanah, dan menjadi tempat pengelolaan sampah organik. Menurut dia, fungsi lubang biopori itu nyaris sama dengan sumur resapan. Bedanya, penggunaan dana lubang biopori jauh lebih murah.
"Lubang biopori hanya dibuat selama 15 menit, nenek-nenek pun bisa membuatnya" kata dia seusai rapat koordinasi dengan camat dan lurah di Ruang Serbaguna Balai Kota Bandung, Jumat, 6 Desember 2013.
Untuk menarik keterlibatan masyarakat, wali kota yang juga seorang arsitek ini sudah menyiapkan hadiah menarik. "Hadiah itu akan diberikan bagi rukun warga (RW) dengan jumlah dan kualitas biopori terbanyak," ujarnya.
Salah satu hadiahnya adalah tiket gratis mengunjungi lokasi hiburan Trans Studio Bandung untuk seluruh warga di RW pemenang. Adapun penilaian biopori itu, menurut Emil, akan berlangsung pada 20-25 Desember 2013.
Camat Coblong, Anton Sugiana, mengatakan masih memetakan dengan cara urban planner. "Kami masih melakukan observasi dulu di mana posisinya, supaya biopori ini tepat sasaran," kata Anton.
Kecamatan ini punya tugas berat lantaran kawasannya yang seluas 743 hektare dipadati permukiman. "Jadi, selain rumah, kami pun mesti memikirkan biopori untuk perkantoran, perhotelan, dan rumah sakit," katanya.
PERSIANA GALIH
Terpopuler
Selain Agnes, 6 Bintang Dunia Ini pun Salah Kostum
9 Gaya yang Ditiru Agnes dari Diva Amerika
Polisi Hentikan Kasus Flo, Istri Piyu
Kerajaan Papua Dukung Jokowi Jadi Presiden