TEMPO.CO, Yogyakarta - Utusan dari negara-negara ASEAN dan Jepang berdialog soal jaminan sosial bagi pekerja formal dan informal di Yogyakarta, 5-7 Desember 2013. Utusan datang dari Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Singapura, dan Thailand. Delegasi dari Brunai tidak hadir.
"Sebagian besar pekerja informal di ASEAN tidak mendapatkan akses perlindungan jaminan sosial," kata Muchtar Luthfi, Sekretaris Jenderal Kemeterian Tenaga Kerja, saat membuka workshop ASEAN-Jepang tentang "Skema Pengaturan Jaminan Sosial" melalui dialog sosial tripartit di Hotel Grand Aston, Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2013.
Baca Juga:
Berdasarkan hasil laporan Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (Interrnational Labor Organization?ILO) mengenai perlindungan sosial, hampir seluruh negara berkembang mempunyai kesamaan bentuk perlindungan sosial. Di beberapa negara cakupannya terbatas pada jaminan kesehatan dan hari tua.
Untuk pekerja informal, kondisi dan kesehatan kerja mereka kadang sangat buruk, tanpa perlindungan sosial mau pun kesehatan. Padahal, perlindungan dari kecelakaan kerja dan kesehatan sangat dibutuhkan bagi pekerja sektor informal.
Andi Awaluddin, Head Subdivision of International Cooperation Legal and International Cooperation Division, Directorate General of Industrial Relations and Workers Social Security, mengatakan skema perlindungan sosial di negara anggota ASEAN sebagian besar kontribusinya dari pemerintah, pekerja, dan pengusaha.
"Maka, sangat penting keterlibatan organisasi serikat pekerja dan pengusaha terlibat menyusun kebijakan maupun program terkait dengan jaring pengaman sosial," kata dia.
Workshop ini, kata dia, untuk mempromosikan pemberdayaan mitra sosial, yaitu serikat pekerja, organisasi pengusaha, dan organisasi lain, untuk berpartisipasi dalam sistem jaring pengaman sosial di negara-negara ASEAN.
MUH SYAIFULLAH
Terpopuler
Selain Agnes, 6 Bintang Dunia Ini pun Salah Kostum
Ini Cuit Farhat tentang Foto Mesra Sophia-Ariel
Sperma Ternyata Punya Pasukan Pejuang
Jokowi Presiden, Ahok Otomatis Gubernur DKI