TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ogah menanggapi wacana duet Basuki Tjahaja Purnama dan Bambang Dwi Hartono memimpin DKI Jakarta. Fadli menilai pembicaraan soal pergantian penguasa Jakarta tak relevan.
"Peluang apa? Pemilu legislatif saja belum mulai," kata Fadli ketika dihubungi Tempo, Jumat, 6 Desember 2013.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memang digadang-gadang sebagai salah satu calon presiden pada pemilihan presiden 2014. Jika Jokowi jadi dicalonkan sebagai presiden, Basuki alias Ahok otomatis menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sekarang sebagai gubernur dan wakil gubernur kan ada masa jabatannya," kata Fadli.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut-sebut mewacanakan bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, sebagai duetnya menggantikan Joko Widodo. Hal itu mungkin saja terjadi bila Jokowi maju sebagai calon presiden 2014 dan Ahok otomatis menggantikannya sebagai DKI 1.
Ahok memproyeksikan Bambang D.H. sebagai wakil gubernur. Secara pribadi, Ahok menyatakan memilih Bambang D.H. karena prestasinya membuat Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi modern dan lebih hijau. Kepada Tempo, Bambang DH mengaku telah “dipinang” Ahok. Berulang kali dalam berbagai kesempatan, kata Bambang, Ahok melontarkan keinginannya.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Terpopuler:
Kata Suami Bu Pur Soal Istana, SBY, dan Istrinya
Heboh Foto Mesra Ariel dan Sophia Latjuba
Dikalahkan Metro TV, Dipo Alam Dihukum Rp 250 Juta
Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris
Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri
Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang