TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut-sebut mewacanakan bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, sebagai duetnya menggantikan Joko Widodo. Hal itu mungkin saja terjadi bila Jokowi maju sebagai calon presiden 2014 dan Ahok otomatis menggantikannya sebagai DKI 1.
Lalu, siapa sebenarnya Bambang DH?
Berbekal sukses memimpin Kota Surabaya selama dua periode, 2002-2010, dan wakil wali kota 2010-2013, Bambang DH mencoba peruntungannya sebagai calon Gubernur Jawa Timur lalu. Namun, duetnya dengan sesama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Said Abdullah, kandas dengan hanya mendapat 12 persen suara. Gagal nyagub, Bambang saat ini tercatat sebagai calon anggota legislatif di Dewan Perwakilan Perwakilan Rakyat Jawa Timur dengan nomor urut dua.
Salah satu pelaku sejarah peristiwa perlawanan “kudatuli” ini gemilang menata Kota Surabaya menjadi hijau dan tertata. Kudatuli merupakan singkatan kudeta 27 Juli 1996, peristiwa penyerbuan kantor PDI pro-Mega di Jalan Diponegoro, Jakarta, oleh aparat negara beratribut PDI Kongres Medan.
Perawakan Bambang kecil tapi lincah. Selain itu, dia dikenal sebagai wali kota yang visioner. Lahir di Desa Tegalombo, Pacitan, 24 Juli 1961, Bambang banyak menggarap isu populis, mulai menata drainase kota secara besar-besaran untuk antisipasi banjir, menata taman-taman kota, memperbaiki sekolah, rumah sakit dan terminal, hingga menggratiskan biaya sekolah dasar dan menengah. Ia menginisiasi rencana pembangunan Kota Surabaya yang lebih humanis dengan jalur pedestrian yang lebar. Dia juga membuka gorong-gorong peninggalan Belanda dan mencabut izin belasan SPBU di jalur hijau.
Bambang pernah menjadi ketua umum klub sepak bola Indonesia, Persebaya Surabaya, hingga 29 September 2005. Ia dihukum skorsing selama 10 tahun oleh PSSI karena meminta Persebaya mundur dari babak 8 Besar Liga Indonesia 2005. Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Timur ini adalah alumni IKIP Semarang jurusan matematika. Ia pernah menjadi guru dan hingga sekarang tercatat sebagai pengajar di Universitas Negeri Surabaya. Salah satu contoh kesuksennya yang lain adalah mengkader wali kota perempuan pertama Surabaya, Tri Rismaharini.
EDWIN FAJERIAL | AGUSSUP
Berita Lain:
Terpopuler:
Kata Suami Bu Pur Soal Istana, SBY, dan Istrinya
Heboh Foto Mesra Ariel dan Sophia Latjuba
Dikalahkan Metro TV, Dipo Alam Dihukum Rp 250 Juta
Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris
Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri
Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang