TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengingatkan pejabat hubungan masyarakat agar menghentikan kebiasaan memberi amplop pada wartawan.
"Kalau masih ada pejabat melakukannya, harus dipertanyakan, jangan-jangan pejabatnya enggak benar," ucapnya di sela Seminar Hubungan Masyarakat di Balai Kartini, Kamis, 4 Desember 2013.
Menurut dia, menyuap wartawan adalah praktek buruk masa lalu. Dengan label tanda terima kasih, uang transportasi, atau apa pun, budaya amplop semestinya dihindari dan tak diteruskan lagi.
Direktur Utama PT Kereta Api Ignatius Jonan meminta wartawan juga mendukung dihentikannya kebiasaan mengantongi amplop. Ia mencontohkan, ketika instansinya mengundang wartawan untuk meliput ke luar negeri, sejumlah jurnalis menolak uang yang disediakan. "Itu saya appreciate (menghargai) sekali," ucapnya di tempat yang sama.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, sejatinya fungsi hubungan masyarakat bisa sukses hanya jika petugasnya mampu bersikap transparan dan jujur. "Tidak usah menutup-nutupi, apa adanya saja," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
BUNGA MANGGIASIH
Terpopuler:
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Video Amatir Rekam Kecelakaan Paul Walker
Siapa Widodo, Sepupu SBY di Proyek Hambalang?
Paul Walker Tetap Ada di Fast Furious 7
Muluskan Hambalang, Bu Pur cs Kebagian Rp 2,5 M
BEM FIB UI Tuding Sitok Teror Mahasiswi UI
Apa Saja Proyek Bu Pur di Kemenpora?
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD