TEMPO.CO, Subang - Walang, pengemis tajir asal Kampung Waladin, Desa Pasir Bungur, Subang, Jawa Barat, "menghilang" dari rumahnya. Wartawan yang menyambangi rumah Walang di ujung Gang Sakola pada Rabu, 4 Desember 2013, tak bisa menemuinya. Padahal, dia baru sehari dipulangkan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur ke desa asalnya.
"Kami juga enggak tahu ke mana Pak Haji Walang pergi," ujar Endes, tetangga dan pemilik warung tempat nongkrong Walang. Para tetangga dekat Walang mengaku tak mengetahui keberadaan Walang.
Walang merupakan pengemis yang pernah "mondok" selama sepekan di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya II Cipayung, Jakarta Timur. Ia bersama tandemnya, Saaran, dicokok petugas di bawah jalan layang Pancoran, Selasa, 22 November 2013 (Baca:Pengemis Tajir Asal Subang Kapok ke Jakarta). Dinas Sosial DKI menemukan "barang bukti" uang tunai Rp 25 juta di dalam gerobaknya. (Baca: Uang Pengemis Tajir Rp 25 Juta Dikembalikan)
Walang dan Saaran saat dipulangkan Selasa, 3 Desember 2013, mendapatkan sambutan hangat dari ratusan warga dan aparat pemerintah desa, kecamatan, bahkan Ketua DPRD Subang, Beny Rudiono. (Baca: Pengemis Tajir Pulang Kampung dengan Mobil Avanza)
Tak hanya Walang, kedua anaknya, Amien dan Ranti, yang biasanya berada di rumah uwaknya, tidak terpantau jejaknya. Rumah uwaknya juga juga dalam kondisi tergembok.
NANANG SUTISNA
Berita Terpopuler
Ayu: Kasus Sitok Berlawanan dengan Isu Perempuan Salihara
Ahok: Sumur Resapan Tak Atasi Banjir
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Sitok Srengenge Mundur dari Komunitas Salihara
Ahok: Jabatan Struktural DKI Akan Dikurangi