Sebanyak 22,8 persen responden menyatakan belum mempunyai pilihan presiden pada pemilu presiden 2014 mendatang.
"Survei ini juga menemukan tingkat dukungan terhadap Jokowi semakin terkonsolidasi, bukan hanya dari pemilih-pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, melainkan juga dari pemilih partai-partai lain," kata Phillips.
Sumber dukungan terbesar kepada Jokowi masih datang dari para pemilih PDIP sebanyak 63,6 persen, kemudian pemilih Partai Demokrat (42,7 persen), pemilih Partai Golkar (22,7 persen), dan pemilih Partai Gerindra (20,6 persen).
"Temuan itu menunjukkan dukungan kepada calon yang bukan bagian dari oligarki dan dinasti partai politik semakin luas. Maka, partai politik harus membuka diri serta mengurangi oligarki dan dinasti di internal mereka," kata Phillips.
Phillips menambahkan, keretakan oligarki partai harus terus didorong dengan memaksa semua partai menemukan figur yang didukung arus bawah atau menyelenggarakan konvensi yang demokratis, sehingga partai bukan menjadi milik ketua dan bendahara seperti selama ini terjadi.