TEMPO.CO, Bakauheni - Manajer Operasional PT Indonesia Ferry atau Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Bakauheni Lampung, Heru Purwanto, meminta seluruh nakhoda mewaspadai cuaca buruk di Selat Sunda. Perusahaan pelayaran wajib mengecek lagi kesiapan armada kapal mereka agar bisa berlayar dengan selamat.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca di dermaga dan tengah laut. Stasiun Maritim Panjang terus memasok data untuk kami,” kata Heru Purwanto, Selasa, 26 November 2013.
Menurut data di Stasiun Maritim Panjang milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kecepatan angin di Selat Sunda saat ini mencapai 20-40 knot. Kecepatan angin seperti itu tergolong di atas normal yang hanya 10-20 knot. Adapun tinggi gelombang berkisar antara 1-3 meter.
Meski kecepatan angin melebihi batas normal pelayaran, seluruh kapal jenis roll on-roll off yang melayani rute penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak masih bisa melintas. “Kalau sudah mendekati 60 knot, baru kami hentikan seluruh operasional kapal,” katanya.
Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, terlihat masih normal dan lengang sejak dilanda cuaca buruk dalam sepekan terakhir. Layanan bongkar-muat truk dan penumpang di setiap dermaga masih lancar. “Hanya saat waktu sandar nakhoda harus hati-hati,” katanya.
Neneng Kusrini dari Stasiun Maritim Panjang, Bandar Lampung, mengakui cuaca cenderung ekstrem di perairan Selat Sunda dalam sepekan terakhir. Dia memprediksi kondisi cuaca buruk dengan kecepatan angin di atas normal akan berlangsung hingga akhir 2013. “Masih ada titik-titik bertekanan rendah yang mendorong kecepatan angin dan gelombang tinggi,” katanya.
NUROCHMAN ARRAZIE
Baca:
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP agar Jokowi Jadi Presiden
Inilah Cara NSA Sadap 50.000 Jaringan Komputer
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono
Ikut Jokowi Blusukan, Megawati Punya Agenda 2014
Bangkok Situasi Darurat, Dubes RI Imbau WNI Patuh