TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Juni 2012, Aburizal Bakrie menyusun berbagai program kampanye. Beberapa tim khusus dibentuk untuk mempermak tampilan dan performa Ketua Umum Partai Golkar ini.
Aburizal mendatangi kantor Tempo dengan mengajak hampir semua pengurus inti Partai Golkar pada 8 November 2013 lalu. Majalah Tempo edisi Senin, 25 November 2013 menurunkan laporan utama "Siasat Aburizal, Sang Calon Presiden Satu Digit".
Tim kampanye partai Golkar mengusung kata ARB yang merujuk pada singkatan nama Aburizal. Demi kampanye panggilan populer Ical disingkirkan, diganti dengan ARB.
Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Cicip Sutardjo menuturkan, semula nama panggilan Ical tetap akan dipakai dengan alasan sudah populer. Namun, Aburizal tak setuju dan minta nama itu segera diganti. Sebab, Ical berarti "hilang" dalam bahasa Jawa atau "dijual" dalam bahasa Sunda.
Muncul pula usul panggilan Rizal. "Tapi sulit pengucapannya," kata Cicip. Perdebatan sempat seru karena Rizal Mallarangeng berkeras tetap menggunakan Ical. "Dengan gaya Amerikanya, dia bilang: what is a name?" ujar Cicip. Pada akhirnya, disepakati inisial ARB digunakan. Selengkapnya, baca Majalah Tempo.
JOBPIE SUGIHARTO, WIDIARSI AGUSTINA, WAYAN AGUS PURNOMO (JAKARTA), AGITA SUKMA LISTYANTI (SURABAYA)
Berita terpopuler:
Gratis! Naik Angkot Kurang dari Satu Jam
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
SBY Pernah Diperingatkan Waspadai Yusril
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis