TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei nasional Lembaga Klimatologi Politik menunjukkan elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai calon presiden stagnan. Salah satu sebabnya adalah publik masih mengaitkan ARB atau Ical dengan kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo.
"Ketika responden ditanya soal Ical, asosiasi mereka paling tinggi adalah lumpur Lapindo, bukan Ical sebagai Ketua Umum (Partai Golkar)," ujar CEO LKP Usman Rachman saat memberikan paparan hasil surveinya di Hotel Atlet Century Park, Minggu, 17 November 2013.
Survei dilakukan LKP pada 1-10 November 2013 dengan jumlah sampel 1.070 orang. Responden paling tinggi mengasosiasikan Ical dengan kasus Lapindo, yakni 34,9 persen, kemudian 25,7 persen ingat Ical merupakan calon presiden. Hanya 19,9 persen memandang Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan 19,5 persen ingat Ical sebagai pengusaha.
Jika dibandingkan dengan ketua umum partai lain, seperti Megawati Soekarnoputri, Wiranto, dan Surya Paloh, Ical kalah jauh. Ketiganya di atas 50 persen diingat responden sebagai ketua umum partainya, terlepas dari apa pun jabatan yang pernah atau sudah didudukinya.
Bahkan Megawati mendapat angka tertinggi, 81,4 persen. "Kalau masuk lingkaran partai, paling utama harus dikenal sebagai ketua partai dulu karena reputasi sang tokoh harus merepresentasikan partainya," Usman menambahkan.
Baca: Golkar Disarankan Cari Capres Lain
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara
Pemerintah Waspadai 'Cyber Crime'
Pengguna Teknologi Diajak Peduli Cyber Crime
Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol