TEMPO.CO, Luwu - Bentrokan antara kepolisian dan gabungan mahasiswa bersama warga yang menuntut terbentuknya Luwu Tengah menelan korban. Satu warga bernama Chandra, 20 tahun, meninggal. Korban yang merupakan warga Desa Batu Sitanduk, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, tertembak pada bagian dada sebelah kiri.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, membenarkan adanya korban penembakan. Namun dia membantah pelakunya adalah polisi. "Kami belum dapat menyimpulkan, apakah korban meninggal karena tertembak peluru anggota. Polda masih melakukan penyelidikan," kata Endi saat dihubungi, Selasa, 12 November 2013.
Endi menduga, Chandra meninggal karena terkena papporo, senjata rakitan khas Sulawesi Selatan yang beramunisi potongan besi. Pasalnya, kata dia, berdasarkan laporan dari jajaran Kepolisian Resor Luwu, massa pengunjuk rasa yang terlibat bentrok dengan aparat menggunakan senjata tersebut. "Untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil otopsi dari rumah sakit di Palopo," ujar Endi.
Bentrok antara massa dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) beserta warga setempat melawan aparat terjadi sejak Senin lalu. Mereka memblokade jalan dengan menyandera kendaraan truk hingga aksi saling lempar batu dan bom molotov. Kericuhan ini buntut kekecewaan atas penundaan pemekaran wilayah Walenrang-Lamasi menjadi Kabupaten Luwu Tengah.
IRFAN ABDUL GANI | HARIANDI HAFID