TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penipuan investasi batu bara yang dilakukan oleh Ferry Setiawan menyeret nama anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa. Sebagian dari dana yang didapat Ferry ternyata dialirkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), organisasi yang dipimpin oleh Ali Masykur. “Ada sejumlah dana yang masuk ke ISNU,” ujar sumber Tempo.
Ferry Setiawan ditangkap penyidik Satuan Sumber Daya Lingkungan Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya 18 Oktober lalu di Bandara Soekarno-Hatta, sesaat setelah tiba dari Singapura. Ferry ditangkap setelah dirinya diadukan oleh rekan bisnisnya, Apriyadi Malik. Yaya, sapaan Apriyadi, menuding Ferry menipunya karena Bendahara Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini menggunakan dokumen palsu untuk mengiming-iminginya berinvestasi batu bara. Yaya mengaku telah menyetor uang sebesar Rp 23,6 miliar kepada suami artis Eddies Adelia ini. Namun, dana itu tak jelas pengembaliannya.
Sumber Tempo mengatakan, sejumlah dana Yaya ini mengalir ke Sekretaris Jenderal ISNU M. Kholid Syeirazi. Ferry, menurut sumber itu, tak hanya sekali menyetor dana ke rekening Kholid. Kholid sendiri memang dikenal sebagai orang dekat Ali Masykur. Selain menjabat sebagai Sekjen di ISNU, dia juga merupakan staf ahli Ali Masykur di Badan Pemeriksa Keuangan. “Nilainya sekali setor puluhan juta,” ujarnya.
Selain kepada Kholid, sumber tersebut menyatakan, berdasarkan kesaksian rekan bisnis Ferry, Erwin Hendrawin S., uang itu juga digunakan untuk kepentingan Ali Masykur Musa yang sedang bersiap mencalonkan diri sebagai presiden melalui Partai Demokrat. “Kata Erwin, Rp 18 miliar dipakai Ali Masykur,” ujarnya.
Soal aliran dana ini, Kholid sendiri mengakuinya. Kepada Tempo pekan lalu, staf ahli anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa ini memang beberapa kali menerima uang dari Ferry. Uang itu, menurut dia, digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan ISNU. “Untuk kegiatan-kegiatan, untuk pelantikan pengurus-pengurus di daerah, gaji staf, dan sebagainya,” ujarnya.
Namun, Kholid membantah bahwa dirinya terlibat dalam kasus Ferry. Menurut dia, sebagai bendahara umum, Ferry memang ditugaskan untuk mencarikan pendanaan untuk kegiatan ISNU. “Tapi harus dari sumber yang halal,” ujarnya.
Adapun Ali Masykur membantah soal aliran dana ini. Dia pun mempersilakan pihak kepolisian untuk menelusuri aliran dana kepadanya. “Tentu sangat mudah sekali polisi mencari aliran dana itu,” ujarnya kepada Tempo pekan lalu.
FEBRIYAN
Berita Terpopuler:
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura
Keluarga Atut Siapkan 2.000 Porsi Ayam bagi Pelayat
Kesaksian Perawat: JFK Tewas oleh Peluru Berbeda