Ketiga buah hati itu memang lebih dekat dengan Hisar karena Vica lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan di luar rumah. Setelah menikah, Vica berhenti menjadi pramugari dan bekerja sebagai sekretaris di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Praktis, ketiga anaknya diurus Hisar. "Saya yang rawat anak-anak. Saya ini ya ibu rumah tangga, babysitter sampai pembantu rumah tangga juga. Semua saya," kata pengusaha yang bergerak di bidang laundry dan telekomunikasi ini.
Pernah, kata Hisar, ketika dirinya ditugaskan ke Maluku dan Papua, Vica harus berada di rumah dengan dua anaknya. Saat Hisar menelepon, Vica pun mengeluh karena tidak bisa mendiamkan kedua putrinya yang kala itu masih kecil. "Anakmu nangis terus nih. Gimana ini? Kutinggal semua, lho," kata Vica seperti yang ditirukan Hisar.
Meski demikian, rumah tangga Hisar dan Vica bertahan sampai lahir anak ketiga pada 2004 silam. Tapi rupanya tidak juga membuat Vica berubah. Apalagi Vica mulai mengambil kuliah mata hukum di Universitas Narotama dari strata 1 hingga strata 2. Ide agar Vica kuliah di hukum, kata Hisar, sebenarnya atas permintaan dia. Pria yang aktif sebagai Pendeta Gereja Bethel Indonesia ini juga yang membiayai Vica hingga akhirnya berhasil menjadi hakim.