TEMPO.CO, YOGYAKARTA--Tindakan pendudukan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri Indonesia (GM-FKPPI) DIY terhadap kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta pada 28 Oktober lalu dikecam Penasehat FKPPI DIY Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
Tindakan itu dimaksudkan agar panitia dan peserta diskusi keluarga eks tahanan politik 1965 yang diserang Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) di wisma Shanti Dharma Godean pada 27 Oktober tidak bisa melapor dan minta pendampingan hokum LBH Yogyakarta.
"Saya mau ketemu Ketua FKPPI. Itu kan enggak bener. Mentang-mentang anak tentara, terus mereka mau melakukan hal seperti itu. Mestinya dikomunikasikan sebagai pemimpin generasi muda yang baik," kata Hemas usai dialog publik Mewujudkan Yogyakarta Aman Tanpa Kekerasan di auditorium Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga DIY, Sabtu lalu.
Hemas menilai acara di Shanti Dharma tersebut bukanlah gerakan, melainkan pertemuan biasa yang tidak membahayakan. Bahkan dirinya pun pernah mendatangi acara yang digelar eks tapol 1965 di Gedung Kesenian Jakarta. Dia pun sering menerima kedatangan eks tapol itu di Jakarta.
"Mereka (eks tapol dan keluarganya) ingin berkomunikasi dengan masyarakat, tapi masyarakat sudah menolak dulu. Tolonglah, bukakan dialog dengan mereka," ujar Hemas.
Bendahara Pengurus Daerah XII GM FKPPI Risang Haryo Seto menolak untuk mengomentari teguran Hemas."Saya belum mendengar Hemas bilang apa," kata Risang saat dihubungi Tempo, Ahad 10 November 2013.
Namun dia membantah, jika tindakan yang dilakukan sekitar 30 anggota GM FKPPI DIY itu tidak didahului dengan koordinasi dengan pimpinan di DIY maupun Jakarta. "Kami sudah koordinasi. Bahkan kronologi sudah kami sampaikan. Pimpinan mendukung. Karena memang begitu mengatasi eks tapol. Harus keras," kata Risang.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Komisaris Besar Polisi Ahmad Dhofiri juga membantah tudingan pihaknya melakukan pembiaran saat penyerangan FAKI terhadap keluarga eks tapol terjadi.
"Polisi sudah mencegah. Yang tak bisa dicegah ketika peserta dicegat di jalan," kata Ahmad.
PITO AGUSTIN RUDIANA.