TEMPO.CO, Yogyakarta - Produk Domestik Regional Bruto Daerah Istimewa Yogyakarta pada triwulan ketiga 2013 meningkat 3,95 persen dibanding triwulan kedua. Sektor jasa menjadi penyumbang terbesarnya.
Badan Pusat Statistik DIY mencatat, sektor jasa meningkat 9,40 persen. Sektor yang masuk dalam peringkat lima besar peningkatan itu adalah konstruksi (6,56 persen), pertanian (4,73 persen), pengangkutan dan komunikasi (3,49 persen), serta pertambangan dan penggalian (2,95 persen). Sedangkan perdagangan, hotel, dan restoran (2,04 persen) menempati urutan keenam.
Dua sektor yang mengalami penurunan, yakni industri pengolahan 0,33 persen dan listrik, gas, serta air bersih sebesar 3,05 persen. “(Bisa ditebak) untuk daerah pariwisata biasa yang besar dari sektor jasa dan PHR (perdagangan, hotel, dan restoran),” kata Kepala Badan Pusat Statistik DIY, Wien Kusdiatmono, di kantornya, Rabu, 6 November 2013.
Nilai nominal PDRB DIY triwulan ini, tercatat Rp 16,35 triliun, lebih besar dibanding triwulan kedua yang mencapai 15,23 triliun. Nilai sektor jasa meningkat dari triwulan kedua, sebesar Rp 3,08 triliun menjadi Rp 3,47 triliun. Sektor PHR, meski menempati urutan keenam, nilainya cukup besar, yakni Rp 3,37 persen, meningkat dibanding triwulan sebelumnya, sebesar Rp 3,18 triliun.
Menurut dia, pencairan gaji ke 13 pegawai negeri sipil di triwulan itu menjadi salah satu alasan tajamnya peningkatan sektor jasa. Ada pun sektor konstruksi disebabkan maraknya pembangunan sarana fisik oleh pemerintah. Kondisi itu ditunjang perbaikan di sektor pertanian sehingga memicu masyarakat membangun rumah.
Ketua Association of the Indonesian Tour and Travel Agency DIY, Edwin Ismedi Himna, mengatakan sepanjang dua tahun terakhir, kondisi pariwisata Yogyakarta terus membaik. Jumlah penerbangan menjadi 71 dari sebelumnya 50 penerbangan, yang tentu berdampak juga pada biro-biro perjalanan. “Iklim (pariwisata) Yogya memang membaik,” katanya.
Dia memperkirakan pada triwulan keempat tahun ini, sektor jasa tentu kembali mengalami peningkatan. Alasannya, lazimnya tahun-tahun sebelumnya, wisatawan banyak berdatangan di akhir tahun.
ANANG ZAKARIA