TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, mengatakan banyak tenaga kerja Indonesia melahirkan anak di Saudi Arabia.
“Data kita mencatat ada 5.800 perempuan yang punya anak. Jumlah anaknya itu sampai 7.000,” kata Gatot ketika dihubungi Tempo, Rabu, 6 November 2013. Menurut Gatot, jumlah tersebut bisa lebih karena tidak mewakili keseluruhan jumlah TKI ilegal di Arab Saudi yang tidak terdata.
Gatot mengatakan, sebagian besar TKI di Arab Saudi menikah secara siri atau secara agama tanpa mencatatkan pernikahan mereka.
“Padahal Konsulat Jenderal memfasilitasi kalau ada yang mau mencatatkan pernikahan. Mereka juga bisa memperoleh buku nikah,” kata Gatot.
Akibatnya, kata dia, banyak anak-anak yang lahir di Arab Saudi tidak memiliki akta kelahiran. Solusinya, kata Gatot, Konsulat Jenderal Republik Indonesia mengadakan program Gerakan Isbat Nikah. Gerakan tersebut bertujuan untuk menetapkan pernikahan pasangan suami dan istri tercatat.
“Selama dua hari kita menyelenggarakan program ada 66 pasangan yang nikahnya dicatatkan,” kata Gatot.
Saat ini banyak anak-anak TKI yang ikut ditampung di Tarhil Sumayshi. Untuk mencukupi kebutuhan mereka, KJRI memberikan bantuan susu dan makanan. Karena, menurut Gatot, pasokan makanan untuk para TKI yang ditampung ditarhil kekurangan.
NURUL MAHMUDAH
Berita Terpopuler:
Ibas Disebut Punya Tato, Ani SBY: Itu Fitnah Keji
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Hakim Cantik Vica Disebut Suka Aneka Pria
Ical: Saya Tidak Minum Es Tebu
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi