TEMPO.CO, Yogyakarta--Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat, perkembangan penyakit akibat kencing atau kotoran tikus Leptospirosis kian banyak menyerang warga khusunya yang berada di pinggiran sungai.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Citraningsih kepada Tempo menuturkan, sejak Januari hingga Oktober 2013 ini sedikitnya sudah ada 24 kasus yang muncul di wilayah Kota Yogyakarta.
"Khususnya menyerang pada warga yang tinggal di bantaran sungai, seperti Code dan Winongo," kata Citra Senin 4 November 2013. Meski tak sampai menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia, namun pemerintah kota kini tengah menaruh perhatian besar pada perkembangan kasus itu lantaran angkanya dari tahun ke tahun selalu tinggi, di atas 20 kasus.
"Dugaan terbesar kami masih adanya perilaku buang hajat dengan memanfaatkan air sungai. Karena penularan bisa melalui medium air yang kotor," kata dia. Namun lanjut Citra pihaknya sampai sekarang masih masih belum menemukan pasti factor utama penyebab tingginya sebaran leptospirosis di bantaran ini. "Kami masih cek sample sample air warga di bantaran sungai memasuki penghujan ini, juga tempat buang air besarnya," kata dia.
Selain Leptospirosis, perkembngan penyakit Demam Berdarah Dengue pun sepnjang 2013 hingg Oktober lalu juga mengkhawatirkan. Dari jumlah kasus yang encuat mencapai 875 kejadian, 4 suspect diantaranya meninggal dunia. "Demam Berdarah ini juga mengkhawatirkan, karena masih memakan korban jiwa dan lebih tinggi dari tahun sebelumnya yakni 382 kasus dengan korban meninggal 2 orang," kata dia.
Citra menuturkan, dari pemantauan kondisi lingkungan par suspect yang meninggal itu lagi lagi berasal dari kawasan perkampungan yang relative kumuh dan dekat bantaran sungai. Seperti Kelurahan Kricak (Tegalrejo), Bener, Sosromenduran, dan Giwangan
"Satu satunya cara menekan dalam periode jangka pendek ini adalah memebrantas hewan pembawa penyait itu seperti tikus, kecoa, dan nyamuk," kata dia.
Meski terjadi peningkatn jumlah kasus baik DBD maupun Lepstopirosis, namun pemerintah Kota Yogyakarta belum menetapkan kejadian itu sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Jika dalam periode sama terjadi peningkatn drastic, baru kami umumkan KLB. Ini masih sektoral dan waktu yang tak sama," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita populer:
Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi
Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi
Terbukti Terima Suap, Fathanah Minta Gaji Negara
SBY Protes Dituding sebagai Penyebab Kemacetan