TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah paranormal berpandangan reformasi yang ditandai dengan lahirnya banyak media baik cetak, online, dan elektronik ikut membawa dampak bagi profesi paranormal.
"Semakin banyaknya media, khususnya media supranatural dan misteri, membuat makin banyak paranormal baru bermunculan lewat iklan," kata Ketua Ikatan Paranormal Jawa Timur Abdul Kholik kepada Tempo di Yogyakarta Jumat petang 1 November 2013.
Namun, munculnya banyak paranormal itu, tidak diiringi pelaksanaan praktek yang sehat. Sejumlah oknum, kata Kholik, justru memanfaatkan pertumbuhan media untuk menggerogoti profesi paranormal sendiri.
Dia mencontohkan, dengan terang-terangan memasang iklan dan mematok harga untuk suatu layanan. "Paranormal diposisikan seperti profesi berorientasi profit. Masyarakat datang, langsung disodori harga di atas meja. Ini nggak bener," kata pria yang akrab disapa Gus Kholik itu.
Padahal, paranormal seharusnya menggunakan berkah kelebihannya itu untuk melayani sesama tanpa pamrih. "Tidak boleh tentukan standar harga, tapi seikhlasnya," kata dia. Misalnya saja jika warga yang konsultasi ingin memberikan uang maka itu digunakan semata untuk mendukung kegiatan operasional. Seperti ganti ongkos 'syarat' yang dberikan.
Terpuruknya profesi paranormal ini pun digambarkan Kholik ketika pada tahun tahun 1990-an, sebelum paranormal membuka praktek masyarakat sudah mengantri. Namun memasuki tahun 2000, hal itu sudah tak terjadi lagi.
"Banyaknya paranormal yang muncul lewat iklan di media itu justru membuat masyarakat ragu, ini asli apa bukan. Akhirnya ketika ada kejadian negatif seperti penipuan persepsinya disamaratakan," kata dia.
Seorang paranormal yang juga abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat Kanjeng Suryo menuturkan perlunya paranormal memiliki organisasi profesi tak lain untuk menegakkan etika sehingga profesi itu kembali punya nama baik di tenga masyarakat.
"Paranormal sebagai profesi alternatif, jika ilmu ilmiah dianggap sudah buntu. Sehingga masyarakat butuh tumbuh dalam dirinya sugesti dan percaya diri untuk menyelsaikan masalahnya," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo
Berita lainnya:
Istri-istri Para Koruptor
Macam-macam Ulah Pejabat di Pesawat
Tulus: Gaya Roy Suryo seperti Penumpang Bus Kota
Soal Marah di Pesawat, Roy Suryo 'Ngetweet'
Tuntut Gaji Naik, Buruh Minta Mesin Cuci & Televisi