Dari ruang tamu, penyidik dan Heru beranjak ke kamar tidur. Mewahnya rumah Heru tampak dari isi kamar pria beristri dua itu. Ada sederet lemari dua meter berlapis kaca di sana. Kamarnya juga tampak luas dan lapang. Dalam rekaman, tampak penyidik mengubek-ubek tas tempat Heru menyimpan berkas.
"Sepertinya mahal rumahnya, miliaran," kata Arief. Aparat menyatakan di sana Heru tinggal bersama istri keduanya bernama Widyawati.
Heru yang mengenakan celana pendek cokelat dan baju biru tua diam mengamati dari belakang sambil sesekali menunjuk mengarahkan penyidik pada berkas-berkas yang ditanya.
Heru diduga menerima suap Rp 11,4 miliar dari Komisaris PT Tanjung Jati Utama, Yusran Arif, dalam bentuk polis asuransi yang dicairkan pada 2011-2012. Yusran juga memberi Heru sebuah Nissan Terano dan Ford Everest. Yusran ditangkap pada pagi harinya di rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Polisi belum bersedia mengungkap apa motif di balik suap Yusran. "Terkait bisnis apa dia menyuap masih didalami penyidik. Nanti kalau sudah lengkap akan disampaikan pada publik," kata Arief.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait
Begini Modus Suap untuk Pejabat Bea Cukai
Ini Perjalanan Karier Heru Sulastyono di Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Ingat Rekening Gendut Bea Cukai
Janji Prabowo Rp 1 Miliar per Desa Dianggap Tipuan
Pejabat Bea Cukai Dinilai Lebih 'Sakti' dari Pajak