Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara Mesti Tegas terhadap Penyerang Acara Korban 1965

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah
Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pakar politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Ari Dwipayana, menyatakan negara harus berani bertindak tegas terhadap organisasi massa yang menyerang acara pertemuan yang diikuti oleh korban tragedi 1965 di Godean, Sleman, Yogyakarta, pada Ahad, 27 Oktober 2013.

Menurut Ari, sikap tegas negara perlu muncul agar demokrasi di Indonesia tidak terus dirusak oleh aksi yang melanggar prinsip kebebasan berkumpul dan berbeda pendapat. "Mereka itu fenomena pseudo-state (negara bayangan) yang banyak muncul pasca-Orde Baru dengan memainkan isu agama dan antikomunis untuk menyerang lawannya," ujar Ari, Ahad, 27 Oktober 2013.

Kelompok yang menamakan Front Anti-Komunis Indonesia (FAKI) itu di hadapan polisi membubarkan acara di Wisma Santi Dharma. Peristiwa ini menyebabkan tiga orang terluka. "Tiada ampun bagi orang-orang komunis berada di Yogyakarta. Tidak akan dibiarkan ada pertemuan orang-orang PKI. Itu harga mati," kata pemimpin FAKI Burhan Zainuddin Rusjiman, 73 tahun, Ahad, 27 Oktober 2013.

Ari mengatakan negara selama ini selalu bimbang ketika menghadapi aksi ormas yang melakukan tindakan kekerasan kepada kelompok lain. "Aparatur negara tampak gamang dan takut dianggap membela kelompok yang dicap komunis atau sesat," kata Ari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ari menduga kelompok sipil yang masih menjalankan cara-cara represif untuk menekan mereka yang berbeda pendapatnya merupakan warisan Orde Baru. Menurut dia, sikap represif, yang di masa Soeharto merupakan pekerjaan militer, diwariskan ke kelompok sipil untuk menjaga kepentingan elite ketika Reformasi 1998 bergulir. "Sampai sekarang kelompok-kelompok masih disetir oleh elite," ujar dia. Menurut Ari, apabila ada aksi kekerasan, besar kemungkinan ini merupakan bagian dari cara sejumlah elite politik untuk memainkan politik keseimbangan.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

29 Juli 2020

Logo Liga 1. (liga-indonesia.id)
6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.


Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

21 Mei 2019

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

Kapolda berharap masyarakat tidak khawatir dengan kemungkinan masih adanya terduga teroris di Yogyakarta.


Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

14 Mei 2019

Pengunjung berada di kawasan wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 27 Juni 2017. Saat libur lebaran 2017 sejumlah destinasi wisata pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta dipadati oleh pengunjung. ANTARA FOTO
Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

Polda DIY akan memfokuskan pengamanan kawasan objek wisata saat libur Lebaran.


Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

13 Maret 2019

Ilustrasi penggerbekan polisi.TEMPO/Amston Probel
Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

Kepolisian DIY menangkap seorang pria berinisial Rm RDY yang membawa barang mencurigakan saat menyambangi markas Brimob Polda DIY.


Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

15 November 2018

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN menjadi viral setelah ramai diberitakan padahal kejadiannya telah berlalu setahun.


Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

28 Agustus 2018

Hiu Tutul di Kanal Pembangkit Listrik Paiton Akan Dievakuasi
Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

Tiga polisi berpose menunggangi bayi hiu tutul dan fotonya viral di media sosial. Reaksi keras juga hujatan berdatangan dari para warganet.


Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

3 Mei 2018

Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demo tolak Bandara NYIA di Yogya yang berakhir ricuh.


Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

28 Agustus 2017

Tiga tersangka dihadirkan dalam gelar perkara penebar ujaran kebencian, di Mabes Polri, Jakarta, 23 Agustus 2017. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim berhasil mengungkap sindikat kelompok Saracen. TEMPO/Imam Sukamto
Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

Seorang PNS di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban berita bohong yang dihubungkan dengan Saracen.


Ada Penjinak Bom Amankan Liburan Obama di Prambanan  

29 Juni 2017

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama melambaikan tangan saat mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 28 Juni 2017. Selain mengunjungi Candi Borobudur di Magelang rencananya Obama akan mengunjungi Candi Prambanan di Yogyakarta besok. ANTARA FOTO
Ada Penjinak Bom Amankan Liburan Obama di Prambanan  

Satu unit mobil penjinak bom juga diturunkan Polda DI Yogyakarta untuk mengamankan kunjungan Barack Obama dan keluarganya di Candi Prambanan.


Polda DIY Bentuk Pasukan Khusus Pengganjal Ban di Medan Menanjak

14 Juni 2017

Seorang penyedia jasa pengganjal ban, mengganjal ban kendaraan pemudik yang meintasi di tanjakan Jalan Desa Ciherang, Nagreg, Jawa Barat, 15 Juli 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Polda DIY Bentuk Pasukan Khusus Pengganjal Ban di Medan Menanjak

Para pasukan pengganjal roda kendaraan itu mulai disiagakan pada H-7 hingga H+7 lebaran 2017.